Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Vaksin untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pacitan kosong melompong. Padahal dilaporkan 791 sapi di Pacitan terjangkit PMK.
“Iya ini kosong (vaksin untuk penyakit mulu dan kuku) kosong,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, Minggu (12/1/2025).
Dia menjelaskan bahwa populasi sapi di kota 1001 goa ini ada 59 ribu sapi. Dimana data terakhir dari 59 ribu itu, 791 sapi terjangkit PMK. 672 sapi masih sakit, 44 sapi mati, 38 sapi sembuh dan 37 sapi potong paksa.
“Kami meminta vaksin ke dinas peternakan Provinsi Jatim dan Kementerian yang mendesak adalah 20 ribu vaksin,” katanya.
Baca juga: Respon Mas Aji-Gagarin usai Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wabup Pacitan Terpilih 2025-2030
20 ribu vaksin mendesak itu, jelas dia, untuk sapi-sapi yang masih sehat dan belum vaksin booster.
“Seharusnya kan 6 bulan sekali, sapi itu terakhir vaksin baru Mei lalu,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa memang bantuan atau pengadaan vaksin untuk Sapi pada Mei lalu. Seharusnya November atau Desember dilakukan vaksin kembali
“Saat ini kami komunikasikan dengan provinsi dan pusat. Tetapi sampai saat ini belum ada bantuan dari provinsi dan kementerian. Pengadaan memang tahun 2025 belum menganggarkan,” tegasnya.
Baca juga: Penetapan Pilkada 2024, Mas Aji-Gagarin Pimpin Pacitan untuk Kedua Kalinya, Tak Ada Sengketa
Menurutnya, jika peternak ingin melakukan vaksin non subsidi ada. Bahwa di petugas kesehatan ada yang mempunyai stok vaksin non subsidi.
“Vaksin itu untuk sapi yang sehat. Sedangkan sapi yang sakit juga kami obati dengan cara pengobatan vitamin maupun penyemprotan desinfektan,” terangnya.
Salah satu peternak di Lingkungan Plelen, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan Kota. Jarwanto, mengatakan bahwa dari sekitar 30 ekor sapi diwilayah tersebut, terdapat 8 ekor sapi diantaranya terjangkit PMK.
Rinciannya, satu ekor sapi mati, empat sembuh, dan empat lainnya terpaksa dijual.
"Awalnya itu sehat, kemudian sakit terus disuntik sembuh, dan tambah lagi ada yang sakit satu mati, dan empat dijual. Semoga segera ada vaksin untuk sapi yang sehat,” pungkasnya.