TRIBUNJATIM.COM - Kisah Yesi gadis Kendari iseng cari teman di aplikasi malah dapat suami pria Korea Selatan.
Ia menjalin pertemanan dengan suaminya pada 2023.
Yesi Nurhikmah sendiri merupakan gadis asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Yesi dinikahi pria Korea Selatan pada Selasa (7/1/2025).
Yesi yang tinggal di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga ini dipersunting Lee Sojin ketika berusia 19 tahun.
Kisah cinta mereka bermula dari sebuah pertemanan di aplikasi KOF Korean Friends di awal 2023.
Baca juga: Ngaku Punya Tanah 1,1 Hektar dan Restoran di Bali, Bule Dilarang Masuk Indonesia, Kebohongan Terkuak
Saat itu, alumni SMAN 5 Kendari ini mencoba menggunakan aplikasi KOF, sebuah platform populer untuk berteman dengan orang Korea.
Awalnya, ia hanya iseng mencari teman, tetapi langkah kecil itu membawanya pada kisah cinta yang tak terduga.
“Tahun 2023 saya coba-coba pakai aplikasi itu untuk iseng-iseng, karena aplikasi itu untuk mencari pertemanan dengan orang Korea,” kata Yesi, Senin (13/1/2025), dikutip dari Tribun Sultra.
Yesi menyampaikan komunikasi mereka berlangsung intens melalui aplikasi tersebut, dengan menggunakan bahasa Inggris.
Hubungan mereka terus berkembang, hingga akhirnya Lee memutuskan datang ke Kendari pada Maret 2024 untuk pertama kalinya.
Saat itu, Lee dan Yesi masih berstatus teman, tetapi kunjungan tersebut menjadi titik awal hubungan mereka yang lebih serius.
Setelah menjalin komunikasi yang semakin erat usai berkunjung ke Kendari, Lee akhirnya menyatakan niatnya untuk menikahi Yesi.
Yesi mengaku sempat ragu dan memilih berdiskusi dengan keluarganya.
Namun, keputusan itu akhirnya menjadi jelas ketika orang tuanya memberikan restu.
Lee kemudian kembali ke Kendari pada Oktober 2024, di mana ia secara resmi melamar Yesi di hadapan keluarga.
Setelah itu, di awal Januari 2025, Lee membawa ibunya ke Kendari untuk melangsungkan pernikahan pada 7 Januari 2025.
“Lee dan ibunya datang ke Kendari lagi di awal bulan ini, dan kami melangsungkan pernikahan di tanggal 7 Januari 2025 kemarin. Sekarang lagi di Jakarta mengurus visa untuk ke Korea,” tutur Yesi.
Yesi mengungkapkan pernikahannya dengan Lee tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua budaya antar negara.
Dalam prosesnya, Lee belajar menghormati tradisi keluarga Yesi.
Sementara Yesi mulai mempersiapkan diri untuk tinggal di Korea dengan mempelajari bahasa dan budaya negeri ginseng.
Saat melangsungkan akad nikah di Kendari, Yesi dan Lee mengenakan pakaian adat dari Suku Tolaki berwarna putih perpaduan abu-abu.
Baca juga: Wanita Kaget Resmi Jadi Istri Orang Padahal Pernikahan Awalnya Cuma Prank, Ternyata Salah Paham
Sebelumnya viral juga kisah pria bernama Haqiqi, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dulu kuliah cuma bisa bawa bekal ikan asin, Haqiqi kini jadi bos tambang di usia muda.
Sosok istrinya juga menjadi sorotan.
Kisah Haqiqi viral di media sosial setelah diunggah dosen ITB, Imam Santoto melalui akun Instagramnya @santosoim, Senin (14/10/2024).
"Jungkir balik Haqiqi anak ITB, sering makan nasi ikan asin. Kini punya 21 tanbang di umur 26 tahun dan nikahin bule cantik," tulis Imam, melansir dari TribunJabar.
Imam menceritakan Haqiqi adalah putra seorang guru madrasah dengan gaji Rp 500.000/bulan di Lumajang.
Selain mengajar di madrasah, ayah Haqiqi juga seorang guru ngaji.
Haqiqi adalah penerima beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah.
Baca juga: Sopir Bingung Anak Bule Nangis Ditinggal Ibu Sendirian di Bis, Tak Paham Bahasa yang Diucapkan: Piye
Dengan kondisi yang pas-pasan, saat kuliah Haqiqi hanya bisa membawa bekal ikan asin dari kampung.
"Saat kuliah dia sering bawa bekal ikan asin dari kampung, untuk dijadikan stok laut berbulan-bulan agar irit," lanjut Imam.
Meski dengan latar belakang keluarga yang begitu sederhana, Haqiqi tidak pernah minder.
Haqiqi justru membuktikan dirinya bisa berkembang saat kuliah di ITB tersebut.
"Ketika baru masuk ITB, dia (Haqiqi) jadi ketua angkatan FTTM 2013," lanjutnya.
Selain itu, demi memiliki penghasilan saat kuliah, Haqiqi pun menjadi guru les hingga jualan nasi.
"Jadi ketua asrama mahasiswa sangkurian," sambungnya.
Di sanalah ia bertemu dengan wanita pujaan hatinya yang kini telah menjadi istrinya.
Seorang bule cantik bernama Uli.
"Di sana ketemu Mbak Ulie, bule, istrinya," kata Imam.
Dalam tayangan video itu pun terlihat momen saat Haqiqi menikahi Uli di kampung.
Keduanya tampak mengenakan baju pengantin serba putih.
Uli tampak cantik mengenakan baju pengantin serbaputih dengan riasan melati di kepalanya.
Ia juga tampak mengenakan kerudung.
Mereka tampak diarak keliling kampung menaiki delman.
Haqiqi memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pengusaha sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.
"Ingin jadi pengusaha sukses dan pulang kampung untuk bantu buka lapangan kerja," lanjut Imam.
Ia mempraktekan hasil pendidikan dari ITB.
"Lulus ITB mempraktekkan kegiatan penambangan secara baik," sambungnya.
Di usianya yang kini menginjak 26 tahun, Haqiqi sudah menjadi bos tambang di Jawa Timur dengan 21 area penambangan.
Keberhasilannya itu pun tidak ia telan sendiri, Haqiqi tampak aktif membagikan pengalamannya ke berbagai sekolah.
Kisah Haqiqi pun viral dan menuai berbagai respons dari warganet.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com