Berita Kediri

Kanker Serviks Ancaman Serius bagi Perempuan, Jadi Penyebab Kematian Kedua, Pentingnya Vaksinasi HPV

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi kaum wanita. Berdasarkan data dari rumah sakit di Kota Kediri pada tahun 2023, ditemukan puluhan kasus kanker serviks, mayoritas di antaranya datang pada stadium lanjut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menyebutkan bahwa kanker serviks menjadi penyebab kematian kedua terbesar setelah kanker payudara.  

"Kanker serviks sangat berbahaya karena seringkali ditemukan pada stadium lanjut, sehingga tingkat survival rate rendah. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah yang sangat penting," kata dr. Fajri saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kini menggalakkan vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi virus penyebab kanker serviks. Program vaksinasi ini ditargetkan menyasar remaja usia 11 dan 12 tahun.

Di Kota Kediri, cakupan vaksinasi HPV tahun sebelumnya mencapai 94 persen. Namun, pada tahun 2025, pemerintah pusat menargetkan eliminasi kanker serviks dengan cakupan vaksinasi mencapai 95 persen.  

Baca juga: Target Eliminasi Kanker Serviks, Dinkes Kota Kediri Gencarkan Edukasi Imunisasi HPV

"Kami terus menggencarkan vaksinasi HPV di sekolah-sekolah. Selain anak usia 11 dan 12 tahun, kami juga melakukan imunisasi kejar bagi remaja usia 15 tahun untuk memenuhi target 95 persen," jelas dr. Fajri.  

Ia menambahkan bahwa vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan sebelum menikah, karena efektivitasnya lebih tinggi. Namun, vaksinasi ini tetap dapat diberikan hingga usia 45 tahun.

"Bagi yang sudah menikah, vaksinasi tetap bisa dilakukan, tetapi efektivitasnya berbeda dibandingkan dengan mereka yang belum menikah atau belum pernah melakukan hubungan seksual," terangnya.  

Baca juga: Potret Anak Artis Sembuh dari Leukemia, Parasnya Tuai Pujian, Derita Kanker Darah Sejak Tahun 2020

Menurut dr. Fajri, salah satu alasan gencarnya program vaksinasi ini adalah fakta bahwa sebagian besar pasien kanker serviks yang datang ke fasilitas kesehatan sudah berada pada stadium lanjut.

Dengan vaksinasi HPV, pihaknya berharap angka infeksi virus HPV dapat semakin menurun, sehingga kasus kanker serviks dapat dicegah sejak dini.  

Selain vaksinasi, dr. Fajri juga mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan diri, khususnya bagi wanita yang sudah menikah.

Baca juga: Sosok dan Karier Pelawak Qomar, Meninggal Dunia Lawan Kanker Usus, Sempat Sembuh tapi Kambuh

Ia menyarankan agar wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan rutin seperti pap smear atau tes IVA, meskipun tidak ada keluhan.  

Ia juga menegaskan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan. 

"Apabila masyarakat merasakan keluhan, seperti perdarahan yang tidak normal atau nyeri panggul, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi lebih serius," tambahnya.  

Baca juga: Nasib Pemulung Ahmad Nyambi Jualan Agar-agar Obati Istri Sakit Kanker, Kini Dapat Hadiah Umrah

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kota Kediri optimistis dapat mencapai target eliminasi kanker serviks. Masyarakat pun diharapkan mendukung program ini dengan ikut serta dalam vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

"Kami tidak hanya fokus pada vaksinasi, tetapi juga edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menekan angka kematian akibat penyakit ini," pungkas dr. Fajri.

Berita Terkini