TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sosok Ipda Bakti Nurcahyo, polisi yang merelakan tabungan haji untuk membangun Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
Ipda Bakti Nurcahyo merupakan anggota Polres Salatiga.
Ipda Bakti Nurcahyo mempunyai komitmen untuk meningkatkan pendidikan agama di lingkungan tempat tinggalnya.
Perwira Unit Identifikasi Satreskrim Polres Salatiga itu mengembangka TPA di lingkungan rumahnya yang berlokasi di Dusun Conggol Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Untuk mengembangkan TPA yang diberi nama Prabu Kresna, pengorbanan Bakti tidak main-main.
Ia merelakan tabungan yang sedianya untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya demi TPA tersebut.
"Saya merasa prihatin karena di lingkungan sini mulai jarang ada tempat belajar pendidikan agama," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Dulu, setiap sore hingga malam, masjid di sini ramai dengan anak-anak mengaji. Tapi belakangan, pemandangan itu hilang,” kata Bakti yang baru saja lulus dari Pendidikan PAG (Perwira Alih Golongan) ini.
Baca juga: Sosok Polisi Bhabinkamtibmas yang Rumahnya Meledak di Mojokerto, Singgung Soal Reparasi Elektronik
Tunda daftar haji
Bakti mengatakan, kenangan masa kecil itu menyadarkan akan pentingnya pendidikan agama.
Bersama istrinya, ia pun mengambil keputusan besar menunda pendaftaran haji.
Ia pun menggunakan tabungan haji itu untuk membangun TPA Prabu Kresna.
Ia mengatakan, TPA Prabu Kresna resmi dibuka pada Mei 2012.
"Awalnya hanya sedikit anak yang datang dan belajar, namun kemudian terus bertambah. Saat ini lebih dari 70 anak, dari balita hingga remaja, yang belajar mengaji," paparnya.
Kini, ada empat guru mengaji yang mengabdi di TPA Prabu Kresna.
Selain itu, ada mahasiswa UIN Salatiga yang ikut mengajar sepulang kuliah.
"Gaji guru mengaji bersumber dari penghasilan sebagai polisi. Saya bersyukur karena para pengajar melakukan dengan penuh keikhlasan, karena mereka hanya ingin masa depan anak-anak lebih baik,” kata dia.
Baca juga: Sosok Aguan yang Diduga Pelaku Pagar Laut di Tangerang, Kholid Nelayan Serang Utara Keceplosan
Membangun karakter dan adam yang mulia
Lebih lanjut, Bakti mengatakan tujuan utama TPA bukanlah sekadar mencetak anak-anak yang pandai membaca Al Quran, tetapi juga membangun karakter dan adab yang mulia.
“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang unggul, menjalankan ibadah dengan baik, dan memiliki landasan agama yang kuat agar terhindar dari perilaku tercela,” ungkapnya.
Baca juga: Sosok Aipda Maryudi, Polisi Pemilik Rumah Meledak di Mojokerto, Hobi Oprek Elektronik Jadi Sorotan
“Sudah 12 tahun kami menjalankan TPA ini, memang bukan lembaga formal yang memberikan ijazah, tapi kebahagiaan kami tak tergantikan saat melihat perubahan anak-anak di sini,” imbuhnya.
Bakti mengungkapkan, dirinya dan keluarga merasakan berkah luar biasa sejak mendirikan TPA.
"Saya juga memiliki harapan sederhana, semoga keberadaan TPA ini bisa menjadi pengingat bahwa Polri hadir tidak hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com