Jika terjadi hujan susulan dan material yang tersangkut semakin banyak, kemudian menutup aliran, maka badan jembatan bisa bergeser.
“Kami akan sampaikan ke PJT (Perum Jasa Tirta) dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai),” ucap Gilang.
Sebelumnya, jembatan penghubung Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, dan Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, ambles.
Kejadian ini dipicu kiriman aneka material dari arah Kecamatan Kalidawir yang sedang terjadi banjir.
Kondisi hutan gundul menyebabkan banjir membawa aneka material, terutama bambu, kayu dan berbagai perabot rumah tangga.
Berton-ton material ini tersangkut di fondasi tengah jembatan, penghubung 2 bagian lantai jembatan.
Akibatnya aliran sungai tertutup sehingga air menggerus bagian bawah fondasi jembatan hingga ambles.