Raffi Ahmad menyebut petugas patwal yang mengawal mobilnya khawatir perselisihan itu memicu kemacetan.
Ia mengeklaim tindakan patwal yang terkesan arogan sebatas mengingatkan sopir taksi untuk terus melaju daripada berdebat.
"Petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan, 'Sudah, maju Pak' dengan gestur yang terlihat di video," kata Raffi Ahmad.
Penjelasan Raffi Ahmad ini ternyata jadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia 2019-2024, Mahfud MD.
Mahfud MD menerangkan bahwa mobil dinas sudah memiliki aturan dalam penggunaannya.
Politisi berusia 67 tahun ini menilai bahwa mobil dinas seharusnya tidak digunakan jika pejabat terkait tidak berada di mobil.
Pengakuan tersebut dikatakan Mahfud MD, dikutip dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official.
"Baru ada yang ngaku, (bilang) bukan saya, mobil saya, tapi saya tidak ada di situ."
"Enggak boleh mobil dipakai orang lain tanpa pejabatnya di dalam," tutur Mahfud MD, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (16/1/2025).
Belasan tahun mendapatkan mobil dinas, ayah tiga anak ini tak pernah sekalipun istrinya menaiki mobil tersebut tanpa ada dirinya di dalamnya.
Tanggapan Raffi Ahmad yang menyebut dirinya tak berada di dalam mobil dianggap Mahfud sebagai perilaku pejabat tidak jujur.
"Ajudan harus mencatat mobilnya dipakai siapa, enggak boleh di situ. Nah, ini ditawar lagi (bilang) ndak ada orangnya lah, ini pejabat enggak jujur, tersinggung saya."
"Negara kok jadi kayak gini, kampungan," tandasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com