Berita Viral

Tes Kehamilan Siswi SMA Jadi Sorotan, Pelajar Diperiksa Guru di Kamar Mandi: Pergaulan Bebas

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral tes kehamilan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat

TRIBUNJATIM.COM - Kegiatan tes kehamilan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat, menjadi perbincangan publik.

Program tahunan terhadap siswi SMA tersebut terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.

Sontak saja kegiatan ini menimbulkan polemik di kalangan publik.

Baca juga: Terlanjur Banggakan Ruang Kerja Baru Jabat Utusan Khusus Presiden, Kantor Raffi Ahmad Ramai Dikritik

Video tersebut seperti dilihat dari akun TikTok @bugurudesa2.

Dalam rekaman, nampak dua guru wanita menyiapkan alat tes kehamilan.

Tampak tes kehamilan siswi SMA tersebut dilakukan di toilet wanita sekolah.

Satu guru bertugas terlihat melakukan pendataan, dan satu guru lainnya menyiapkan alat tes kehamilan.

Keterangan pada video menyebutkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan ketenangan kepada para orang tua murid.

Pihak sekolah ingin memastikan bahwa anak-anak mereka terhindar dari pergaulan bebas.

"Dengan program ini, para orang tua bisa lebih tenang mengetahui anaknya terhindar dari pergaulan bebas.

Alhamdulillah semuanya negatif," tulis keterangan pada video tersebut, dikutip Rabu (22/1/2025).

Program ini diklaim menjadi salah satu langkah preventif sekolah dalam menjaga moral dan perilaku siswa-siswinya di tengah maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja.

Pihak sekolah dan dinas terkait berharap bahwa langkah ini tidak hanya memberikan rasa aman bagi para orang tua.

Program yang dijalankan ini diharapkan mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga diri dan menghindari perilaku yang dapat merugikan masa depan mereka.

Program tahunan tes kehamilan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat, menjadi perbincangan publik (Instagram)

Sementara itu, program yang dijalankan salah satu SMA di Cianjur, Jawa Barat, mendapat beragam komentar, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Sebagian netizen memuji langkah inovatif sekolah, menganggapnya sebagai bentuk perhatian lebih terhadap siswi dan keluarganya.

Namun ada juga yang mempertanyakan metode serta etika pelaksanaan program ini, terutama terkait privasi para siswa.

Meskipun demikian, pihak sekolah memastikan bahwa pelaksanaan tes dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kerahasiaan, demi melindungi martabat para siswi.

Baca juga: Kisah Pak Azis Hidupi Keluarga Meski Sehari Untung Rp50 Ribu Jualan Kopi, Demi Anak Punya Ijazah

Di sisi lain, program seperti ini menunjukkan perlunya pendidikan seksual yang komprehensif di sekolah-sekolah. 

Dengan memberikan pemahaman yang tepat, siswa diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak terkait hubungan interpersonal dan menjaga diri dari perilaku berisiko.

Pada kolom komentar, sebagian besar netizen mendukung upaya sekolah demi mencegah pergaulan bebas. 

"Bagus sih ku sebagai ibu setuju, kita tuh ga bisa ngontrol anak kita diluar dgn siapa dia bergaul," tulis komentar salah satu netizen.

"Bagus nih jadi anak sekolah pasti takut hamil kalo takut hamil pasti gak berani pacaran yg aneh-aneh," timpal yang lainnya.

"programnya sangat bagus. tp alangkah baiknya klo ada yg positif jngan di sebar luaskan," kata netizen.

Sementara itu, seorang siswi berinisial W (14) dirudapaksa oleh kenalannya di Facebook.

Pelaku diketahui berinisial FB (20) warga asal Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah.

Padahal baru kenal di media sosial  pada Sabtu, 15 Juni 2024, FB malah langsung mengajak W untuk melakukan hubungan suami istri.

Hingga akhirnya FB ditangkap oleh Unit PPA Satreskrim Polres Lampung Tengah.

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, FB ditangkap usai dilaporkan oleh ayah korban pada Rabu, 11 Desember 2024.

Sang ayah melapor setelah mendapati anaknya pulang dengan kondisi menangis dan trauma berulang kali dirudapaksa oleh tersangka.

"Tersangka merudapaksa korban di perkebunan sawit Kampung Sendang Mukti, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda," kata Yudhi usai menangkap tersangka, Jumat (17/1/2025).

Baca juga: Pria Ngaku Polisi Todongkan Pistol Gegara Tabrak Banyak Motor, Langsung Tanggung Kerugian Rp2 Juta

Nikolas menjelaskan, kronologi peristiwa bermula ketika tersangka dan korban berkenalan melalui Facebook secara random pada tahun 2024 lalu.

Setelah menjalin komunikasi dan saling mengenal satu sama lain, tersangka pun nekat mengajak korban ketemuan.

Nikolas mengungkapkan, saat bertemu dengan tersangka untuk pertama kali, korban sudah dirudapaksa dengan diajak ke areal perkebunan sawit dengan paksaan.

"Baru saja berkenalan, tersangka sudah berani memaksa korban untuk melakukan hubungan suami istri di kebun sawit," 

"Pada kejadian pertama, korban terpaksa menuruti kemauan tersangka."

"Akan tetapi dia tidak berani mengadu kepada orang tua karena takut dengan ancaman dari FB," kata Nikolas.

Nikolas melanjutkan, dari kejadian pertama, korban pun terjebak dan kembali dipaksa oleh tersangka untuk bertemu dan melakukan hubungan suami istri di lokasi yang sama.

Tindak rudapaksa itu pun terulang hingga tiga kali, membuat mental korban terganggu.

Akhirnya, kata Nikolas, ayah korban pun datang ke Polres Lampung Tengah untuk melaporkan aksi tersangka usai mendapat pengakuan dari anaknya yang telah dirudapaksa untuk ketiga kali.

"Tersangka sudah ditangkap oleh Unit PPA dan kini ditahan di Polres Lampung Tengah."

"FB dijerat tindak pidana persetubuhan terhadap anak, UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 dan atau 82," kata Nikolas.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini