Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Baru Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur (Jatim) siap mendukung Jawa Timur menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Nasional atau PON ke-22 tahun 2028 mendatang.
Persiapan pun dilakukan sejak saat ini, Sabtu (25/1/2025).
IPSI Jawa Timur baru saja memiliki pemimpin baru setelah Bambang Haryo Soekartono (BHS) terpilih melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Jatim di Aula Dispora Jatim, Sabtu (5/10/2024) silam.
Terkait posisi tersebut, pria yang akrab disapa BHS ini juga telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) resmi dari Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IPSI, Prabowo Subianto.
Bertemu langsung dengan Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, Jumat (24/1/2025), BHS juga menyampaikan perkembangan pembentukan pengurus yang nantinya akan dilantik pada Februari 2025 mendatang.
"Selain silaturahmi, kami juga meminta beliau (M Nabil) agar berkenan sebagai dewan pembina (IPSI Jatim)," kata BHS saat dikonfirmasi seusai pertemuan dengan KONI Jatim.
Selain pembentukan pengurus baru, BHS juga membicarakan strategi pembinaan atlet, rencana kejuaraan provinsi (Kejurprov), hingga persiapan menghadapi kejuaraan olahraga multi-event seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Berdasarkan evaluasi pihaknya, hasil PON XXI 2024 Aceh-Sumut akan menjadi bekal untuk persiapan di event selanjutnya.
Sekalipun, PON XXII baru akan berlangsung pada 2028 mendatang.
Pada PON 2024, kontingen pencak silat Jatim harus puas di peringkat kelima setelah meraih 2 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu dari 22 nomor yang ditandingkan.
"Tadi ditargetkan oleh beliau (Ketua KONI Jatim), sesuai dengan perolehan yang lalu ditambah, jadi minimal empat emas. (Untuk target) Maksimal, tentu sebagai juara umum," jelas BHS.
Baca juga: Renovasi Stadion Gajayana Malang Harus Rampung sebelum Porprov Jatim 2025 Bergulir
Untuk mencapai target tersebut, BHS telah mencanangkan beberapa startegi. Di antaranya, menyiapkan atlet berprestasi yang disaring mulai masing-masing kabupaten/kota.
IPSI Jatim juga akan menggandeng jajaran pimpinan Polda, KONI, Pemrov Jatim, hingga pengusaha untuk sama-sama menggelar kejuaraan secara rutin.
Pada kepengurusannya, beberapa pihak terkait juga akan didaulat sebagai pembina IPSI.
"Seperti misalnya saya sendiri, melalui BHS Cup. Kami akan memperbanyak kejuaraan-kejuaraan tingkat Jatim yang nantinya menjadi wadah seleksi para atlet," kata pria berlatar belakang pengusaha ini.
Ada dua kriteria atlet yang nantinya akan dipilih.
Mereka merupakan juara atau mereka yang memiliki bakat.
"Tentu dari atlet yang juara atau tidak juara tetapi berbakat, betul-betul bisa disaring untuk kekuatan IPSI Jatim," lanjutnya.
Atlet-atlet Jatim juga akan dilatih oleh pelatih profesional.
Pembentukan pelatih juga tidak lepas dari pembenahan, baik pelatih kategori tanding maupun kategori seni jurus tunggal, jurus ganda, dan jurus regu (TGR seni).
"Sebetulnya, Jawa Timur memiliki banyak sekali atlet berbakat yang mempunyai prestasi serta kemampuan maupun kemauan keras. Ini yang perlu kita bina betul ke depannya," kata BHS.
"Melalui pembinaan dan kedekatan antara atlet, pelatih dan pengurus, kita akan maksimalkan ini. Sehingga, meningkatkan prestasi atlet tersebut," paparnya.
IPSI juga akan merangkul lebih banyak perguruan silat di Jawa Timur. Sehingga, memunculkan banyak atlet baru.
Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, mendukung hal tersebut.
"Pencak silat ini sebagai cabor yang seksi, mempunyai daya tarik," kata Nabil.
"Jangankan penontonnya, anggotanya saja banyak. Artinya, kita berharap ada sebuah prestasi baru ada peningkatan perolehan medali dan itu direspons baik sama Pak Bambang," kata Nabil.
Nabil menyarankan, IPSI dapat memperbanyak single event untuk membangun prestasi, menumbuhkan kepercayaan diri pesilat, dan memberi ruang ekspresi para pesilat, sehingga mereka menambah jam terbang.
Setahun, minimal ada empat kejuaraan provinsi.
Selain itu, tim pelatih juga diminta untuk membentuk talent scouting yang berperan merekrut atlet.
Sehingga, pemilihan atlet tidak hanya pada mereka yang juara pada kejuaraan, namun juga mereka yang berbakat.