Dua anak Uswatun tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Sedangkan Uswatun telah bercerai.
"Anak-anak ini tidak ikut korban karena korban bekerja di Tulungagung setelah bercerai. Apalagi, korban ini menikah lagi di Tulungagung dan bahkan informasinya sudah bercerai lagi," katanya.
Baca juga: Sandal Dior dan Barang Mewah, Hasil Temuan Warga di Koper Isi Jasad Mutilasi di Ngawi, Tewas Dicekik
Ayah kandung korban, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa ia sangat terkejut saat menerima kabar penemuan jasad anaknya di selokan.
"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," ungkapnya.
Meskipun sudah tidak serumah, Nur Khalim tetap berkomunikasi karena orang tua korban telah bercerai dan ibunya menikah lagi.
"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," katanya.
Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung, Jawa Timur.
Baca juga: Pilu Ayah Korban Mutilasi dalam Koper Ngawi Ceritakan Sosok sang Anak, Harap Pelaku segera Ditangkap
Ayah tiri korban mengatakan, keluarga mendatangi RSUD Dr Soeroto Ngawi pada Jumat (24/1/2025) pukul 13.00 WIB, untuk memastika bahwa mayat di koper merah itu adalah Uswatun Khasanah anak tirinya.
“Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok,” ungkap Hendi Suprapto (42).
Menurut Hendi, korban merupakan warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, dan bekerja di Tulungagung. Uswatun adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
“Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut,” katanya. dilansir dari Tribunnews.com.
Sementara sang ibu, Ana Yuliana, menceritakan, putirnya itu terakhir kali pamit pergi ke luar kota pakai motor.
“Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat (17/1) lalu. Basa-basi biasa, tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ujar Ana Yuliani, ibu korban.
Jasad korban ditemukan dalam koper di Desa Dadapan pada Kamis (23/1/2025) pagi. Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, mengatakan bahwa warga menemukan koper tersebut di sebuah selokan.