Imlek 2025

Tanggal Berapa Cap Go Meh 2025? Ketahui Perbedaan dengan Imlek dan Deretan Tradisi Wajibnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dokumen perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (1/3/2018). Cap Go Meh diperingati pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Lunar.

TRIBUNJATIM.COM - Setiap tahun, Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai kegiatan meriah, seperti festival lampion, pertunjukan barongsai, dan hidangan khas yang menggugah selera.

Lantas, kapan perayaan Cap Go Meh 2025?

Cap Go Meh diperingati pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Lunar.

Umumnya, Cap Go Meh dirayakan pada rentang tanggal 4 Februari hingga 6 Maret sesuai kalender Masehi.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Cap Go Meh akan berlangsung pada Rabu (12/2/2025).

Perayaan Cap Go Meh terjadi saat bulan Purnama pertama yang menandai awal tahun.

Hari penting ini sekaligus mengakhiri masa perayaan Imlek 2025.

Di Indonesia, Cap Go Meh biasanya diisi dengan mengadakan atraksi seni dan budaya, seperti parade barongsai, makan makanan tradisional, serta menerbangkan lampion.

Baca juga: Asal Usul dan Makna Barongsai, Didatangkan Sarwendah ke Rumahnya untuk Merayakan Imlek 2025

Perbedaan Imlek dan Cap Go Meh

Sebagai bagian dari peringatan tahun baru dalam kalender Lunar, perayaan Cap Go Meh dan Imlek memiliki beberapa perbedaan.

Berikut rincian perbedaan antara perayaan Cap Go Meh dan Imlek, dikutip dari Kompas.com.

Imlek

Diberitakan Kompas.com (21/1/2023), kata Imlek berasal dari im yang berarti "Bulan" dan lek bermakna "penanggalan".

Jadi, Imlek merujuk pada penanggalan Bulan atau kalender Lunar.

Perayaan Imlek ada sejak ribuan tahun lalu, ketika warga keturunan Tionghoa kuno berkumpul untuk merayakan masa akhir panen.

Saat itu, penduduk dihantui binatang mengerikan bernama nian yang memiliki kepala mirip singa dan tanduk tajam.

Nian keluar pada malam terakhir kalender Lunar untuk memangsa penduduk, terutama anak-anak.

Untuk mengusir nian, penduduk memakai pakaian merah, serta menyalakan lilin dan petasan.

Kebiasaan ini pun menjadi peringatan Imlek.

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (1/3/2018) sore. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA)

Cap Go Meh

Sebaliknya, kata cap artinya "sepuluh", go berarti "lima", dan meh bermakna "malam".

Karena itu, Cap Go Meh berarti "malam ke-15" setelah Tahun Baru Imlek.

Tadisi Cap Go Meh disebut berasal dari warga keturunan Tionghoa di China selatan.

Mereka meyakini, Dewa Thai Yi keluar dari surga pada hari ke-15 bulan pertama kalender Lunar untuk membagikan keselamatan, kesejahteraan, dan nasib baik.

Karena itu, warga Tionghoa merayakannya dengan menyalakan lampion, menggelar pertunjukkan barongsai dan liong, serta menyajikan makanan khas Cap Go Meh.

Baca juga: 4 Shio Hoki Panen Cuan setelah Cap Go Meh, Buah Semangat dan Optimis, Ada Cara Mengetahui Shio

Tradisi Cap Go Meh
 
Dikutip dari Kompas.com (5/2/2023), setiap daerah umumnya memiliki tradisi Cap Go Meh yang berbeda.

Namun, ada beberapa tradisi wajib dalam perayaan Cap Go Meh.

1. Pasang lampion

Lampion menjadi inti perayaan Cap Go Meh.

Masyarakat China akan menyalakan dan berjalan di bawah lampion sambil berdoa agar mendapat masa depan cerah, serta diberkahi keberuntungan.

2. Teka-teki lampion

Pemilik lampion akan memberikan teka-teki kepada para tamu, dengan jawaban ditulis dalam kertas yang diletakkan di lampion.

Jika tebakan benar, akan mendapat hadiah.

3. Tarian barongsai dan liong

Pertunjukan tarian barongsai dan liong sejak dulu ditampilkan dalam peringatan hari besar China.

Atraksi ini wajib dilakukan sambil menyalakan petasan sebagai pengusir energi negatif.

Pertunjukan barongsai dan liong juga selalu dilakukan pada setiap acara penting, terutama Imlek dan Cap Go Meh karena dipercaya mendatangkan nasib baik dan keberuntungan.

4. Pelepasan lampion

Pada malam hari setelah melalui rangkaian tradisi Cap Go Meh, festival ini diakhiri dengan pelepasan lampion di rumah bersama keluarga atau di vihara dengan dipimpin biksu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini