Berita Viral

Gaji Relawan Makan Siang Gratis Ternyata di Bawah UMK, Pasutri Kini Berhenti Imbas Tak Ada Kejelasan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPAH RELAWAN MBG - Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman (kiri) dan Asia Wulandari di Desa Pandian, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Jumat (31/1/2025) (kanan). Wulan adalah salah satu relawan yang mengundurkan diri dari dapur makan bergizi gratis di Sumenep.

Farid mengungkapkan bahwa istrinya memilih mundur karena jam kerja di dapur makan bergizi gratis bersamaan dengan jadwal buka warung nasi mereka yang telah dirintis selama 13 tahun.

Farid juga merasa tidak nyaman karena harus bekerja sendirian sebagai sekuriti.

Alasan lain di balik pengunduran diri mereka adalah tidak adanya kepastian mengenai gaji yang akan diterima selama bekerja di dapur makan bergizi gratis.

Farid mengungkapkan bahwa sejak mengikuti pelatihan di Kodim 0827 Sumenep pada September 2024, tidak ada dokumen yang ditandatangani terkait besaran gaji.

"Tidak ada sama sekali hitam di atas putih, Mas," kata Farid kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/1/2025).

Farid juga sempat menanyakan kepada Kepala SPPG, Mohammad Kholilur Rahman, mengenai kepastian gaji saat berkunjung ke rumahnya pada 11 Januari 2025.

Namun, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Farid hanya mengetahui bahwa nominal gaji relawan yang bertugas di malam dan siang hari berbeda.

Hingga pengunduran diri mereka, Farid tetap tidak tahu berapa gaji yang akan diterima.

Bahkan setelah pengunduran diri, ia mengaku tidak ada perwakilan dari SPPG Sumenep yang menghubunginya untuk klarifikasi.

Di sisi lain, ada aturan sekolah dikenakan denda jika menghilangkan wadah Makan Bergizi Gratis.

Jika hilangkan wadah yang disebut ompreng tersebut, sekolah harus bayar Rp80 ribu per buah.

Aturan ini diberlakukan di Magelang, Jawa Tengah.

Denda tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Magelang dengan para penerima program.

Diketahui, program MBG di Magelang telah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025, dengan jumlah penerima mencapai 2.629 siswa di 16 sekolah.

Halaman
1234

Berita Terkini