Guru MAN di Lamongan Gebrak Meja

Oknum Guru Viral Gebrak Meja dan Bentak Siswa di Lamongan Resmi Dicopot dari Jabatannya

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KANTOR KEMENAG LAMONGAN - Kantor Kementerian Agama Lamongan, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025). Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengatakan, oknum guru viral yang menggebrak meja dan membentak siswa karena protes data eligible di MAN 1 Lamongan, Jawa Timur, resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai waka kurikulum.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Oknum guru viral yang menggebrak meja dan membentak siswa karena protes data eligible di Lamongan, Jawa Timur, resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai waka kurikulum.

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan oknum guru yang bertindak tidak etis saat menghadapi puluhan siswa yang menanyakan nilainya yang tidak terinput dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) itu.

Muhlisin menegaskan sanksi yang dijatuhkan pada oknum guru tersebut setelah pihaknya menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak lembaga MAN 1 Lamongan.

Pencopotan oknum guru dari jabatannya sebagai wakil kepala sekolah tersebut dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatanganan BAP oknum guru yang bersangkutan pada Kamis (6/2/2025).

"Memang wewenang pengangkatan waka itu menjadi wewenang kepala sekolah madrasah," kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

Oknum guru itu akhirnya resmi dinonaktifkan dari jabatanya sebagai Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan.

"Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin," kata Muhlisin. 

Muhlisin mengaku, sebelumnya juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru yang bersangkutan.

Baca juga: Heboh Oknum Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja Gegera Protes Tak Terinput Data SNBP, Kepsek Buka Suara

Pasca kejadian yang viral tersebut, ia sebagai Kepala Kemenag Lamongang yang menaungi seluruh tingkatan sekolah madrasah mengingatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk lebih teliti dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)  . 

Hal itu dinilai penting, agar kejadian serupa tak kembali terulang di tahun mendatang.

Sementara itu, data eligible 22 siswa yang tidak bisa masuk dalam sistem PDSD sebagai syarat pendaftaran jalur SNBP masih menunggu hasil pelimpahan dari pihak sekolah.

Diberitakan sebelumnya, beredar video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan seorang oknum guru menggebrak meja dan membentak sejumlah siswa di sebuah ruangan. 

Insiden tersebut terjadi ketika sejumlah siswa di MAN 1 Lamongan mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

TERSULUT EMOSI - Oknum guru MAN 1 Lamongan saat memberikan jawaban pada puluhan siswa eligible yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Guru itu sampai harus menggebrak meja dan menjawab dengan nada tinggi. (Tangkap layar video)

Dalam video tersebut, terlihat guru yang berbicara dengan nada tinggi kepada siswa, sementara suara tangisan siswa terdengar jelas.

Halaman
123

Berita Terkini