Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah mengalokasikan anggaran Rp 1,1 triliun untuk program makan bergizi gratis (MBG).
Dengan melakukan efisiensi dari berbagai sektor dan dinas, Surabaya ingin program MBG di Surabaya berjalan optimal.
Namun saat ini, keluar instruksi dari pusat bahwa pemerintah daerah tidak perlu berkontribusi dalam hal anggaran untuk pelaksanaan MBG.
Meski penerima manfaat program Presiden Prabowo Subianto itu adalah siswa dan siswi pelajar di seluruh daerah.
"Jika sudah terlanjur dianggarkan di daerah, maka bisa dialihkan ke bidang mendesak lain di sektor pendidikan atau sektor lain. Kami mendorong bisa untuk penambahan kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, Senin (10/2/2025).
Pimpinan DPRD di Surabaya ini menegaskan, pelaksanaan program MBG menjadi tanggung jawab penuh Badan Gizi Nasional (BGN).
Surabaya sudah telanjur menganggarkan Rp 1,1 triliun dari postur kekuatan APBD Surabaya yang mencapai Rp 11 triliun.
Padahal Surabaya belum mendapat petunjuk teknis terkait pengelolaan anggaran hingga tata kelola MBG di daerah.
Baca juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis di Surabaya Rp 1,1 Triliun Dialihkan, Bahtiyar Rifai: Sentralistik
Namun DPRD Surabaya dan Pemkot Surabaya sudah lebih dulu bersepakat menganggarkan dana MBG sebanyak itu.
"Tidak ada yang muspro. Toh anggaran juga masih ada. Bisa dimaksimalkan untuk penambahan kuota beasiswa lokal berupa Beasiswa Pemuda Tangguh dan program mendesak lainnya," tandas Bahtiyar.
Saat ini, total kuota Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya setiap tahun sekitar 3.500 siswa.
Selain untuk beasiswa jenjang SMA sederajat juga untuk jenjang kampus. Total untuk kuota Beasiswa Pemuda Tangguh tahun ini 600 mahasiswa.
Sementara sisanya adalah untuk Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang SMA sederajat.
Namun penerima Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kampus adalah hanya untuk mahasiswa yang bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri (PTN) tertentu.