TRIBUNJATIM.COM - Nasib adik menjadi pengantin menggantikan kakak yang harusnya menikah.
Sang kakak diketahui diam-diam kabur menjelang akad nikah.
Kisah adik gantikan kakak menikah ini terjadi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Tepatnya Desa Paitana, Kecamatan Kelara, Jeneponto.
Kisah ini viral setelah cerita diunggah oleh akun Facebook Nars Dontu Vecek.
Akun Facebook Nars Dontu Vecek tersebut mengunggah foto-foto pernikahan kedua mempelai.
Baca juga: Viral Sosok Imelda Nikahi Pria yang Dijodohkan dengan Kakaknya, Pengantin Asli Kabur Bak Drama Korea
Ada empat foto yang diunggah, termasuk proses di mana pengantin wanita mencium tangan pengantin laki-laki.
"Perempuan ini rela dan ikhlas menjadi pengganti pengantin dari kakaknya yang dilamar," tulis keterangan postingan akun Nars dalam unggahannya, Kamis (13/2/2025), dikutip dari Tribun Cirebon.
"Salut sama si perempuan ini fikirannya dewasa, buktikan ya dek kalau kamu bisa bahagia," sambungnya.
Informasi yang dihimpun, pengantin pria bernama Asdar.
Sementara mempelai wanita adalah Imel yang menggantikan posisi kakaknya.
Kakak Imel kabur diduga tidak menerima perjodohan keluarganya.
Baca juga: Kisah Pilu Pengantin Baru Menangis di Pemakaman, Ayah Meninggal Beberapa Jam Usai Upacara Nikah
Tribun-Timur.com masih berupaya mengonfirmasi hal ini ke keluarga mempelai wanita.
Sementara itu, postingan tersebut mendapatkan beragam tanggapan dari warganet.
Mayoritas mendoakan pasangan tersebut bahagia selamanya.
"Ada yh kakak yg fikiranx kek gitu,klau emang dak mau nikah kenapa di terima sih liat kn ade kmu yg jadi korbanx yg di mana seharusx dia maih melanjutkan sekolah namu terhalang karena hrus menggantikan kamu,semoga adekx langgeng dan hiduo bahagia," tulis akun Diks Maria.
"Bahagia selalu dek," tulis Rahmi AR.
"Insya Allah akan iri Kaka nya nnti melihat adek bhgian dan di ragukan di suami dan kluarga suamix akan ada penyesalan nnti," tulis Husnawati.
"Bahagia slalu dan slalu d mudahkan rejekinya," tulis Aditya.
"Baiknya it mau jugaji it laki," tulis Rosma.
Sementara itu, seorang penghulu di Kabupaten Banyuasin meninggal dunia dalam kesempatan tak biasa viral di media sosial.
Sarnubi meninggal dunia dan tertunduk lesu setelah mendengarkan ijab kabul seorang pengantin pria.
Tertunduk lemas dan lesu setelah ijab, warga membawa Sarnubi ke puskesmas terdekat.
Ternyata, setelah datang ke puskesmas diketahui bahwa Sarnubi sudah meninggal dunia.
Awalnya, ramai berita soal penghulu atau P2UKD Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, meninggal dunia usai menikahkan pasangan pengantin di Desa Kuala Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
Sebelum kejadian, terlihat penghulu yang diketahui bernama Sarnubi seperti biasa melaksanakan tugasnya untuk menikahkan pengantin yang ada di Desa Kuala Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Jumat (7/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com, Minggu (9/2/2025).
Baca juga: Calon Pengantin Tewas H-1 Nikah karena Kecelakaan, Keluarga Syok Niat Datang Resepsi Berubah Melayat
Dari video yang beredar, terlihat semua prosesi ijab kabul dilaksanakan secara lancar.
Namun, tak lama kemudian setelah prosesi ijab kabul selesai, tiba-tiba Sarnubi tertunduk.
Pengantin pria dan orangtua mempelai serta para saksi masih belum sadar ketika Sarnubi sudah tertunduk di meja.
Ketika pengantin perempuan akan keluar dari kamar, seorang laki-laki mendekat dan memegang Sarnubi.
Saat itulah, semua orang yang ada di dalam ruangan akad nikah mengetahui bila Sarnubi sudah meninggal.
Dari informasi yang diterima, warga yang ada di Desa Kuala Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin mengetahui kejadian tersebut.
Baca juga: Bahagia Pak Tarno Pulang, Sariyah Istri Pertama Merasa Seperti Pengantin Baru, Kini Bisa Rawat Suami
Ketika itu, P2UKD atau penghulu Sarnubi menikahkan Ardi dan Sri Darmayanti, di Desa Kuala Putian sekitar pukul 15.30. Baru diketahui Ustas Sarnubi meninggal, setelah ada warga yang memegang Sarnubi karena tidak bergerak sambil tertunduk.
"Dari prosesi semuanya sudah berjalan lancar. Tinggal tanda tangan, tetapi tiba-tiba Ustad Sarnubi ini tertunduk dan tak bergerak lagi," kata Kiman warga Desa Kuala Puntian
Warga yang mengetahui hal tersebut, berupaya memberikan pertolongan dengan membawa Ustad Sarnubi ke bidan terdekat. Namun, setelah dibawa ternyata Ustad Sarnubi sudah meninggal dunia.
"Tadi sudah di makamkan di pemakaman Desa Kuala Puntian. Karena, beliau merupakan orang Kuala Puntian," pungkasnya.
Sedangkan dari Kantor Depag Banyuasin Saibi ketika dikonfirmasi membenarkan bila yang meninggal merupakan petugas P2UKD dari Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin.
"Kalau secara kronologis kami tidak tahu pasti. Tetapi, memang beliau P2UKD di Tanjung Lago," katanya singkat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com