TRIBUNJATIM.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang menayangkan puluhan penumpang berhamburan keluar dari bus TransJakarta (TJ).
Tampak para penumpang seakan tergesa-gesa menjauh dari bus yang mendadak berhenti di tengah perlintasan kereta, Sabtu (15/2/2025) siang.
Tepatnya di dekat KA Green Garden arah Pasar Baru, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Minta SMA Batalkan Study Tour ke Bali Rp3,5 Juta, Kasihan ke Anak Kurang Mampu
Diduga kejadian tersebut dipicu bus yang tiba-tiba berhenti di tengah perlintasan kereta saat mengantre di lampu merah.
Tak berselang lama, palang kereta tertutup, tanda kereta akan melintas.
Melihat bus yang berhenti di tengah rel, para penumpang pun berhamburan keluar.
Sementara beberapa orang tampak mengamankan perlintasan rel dan jalan, sementara penumpang keluar dari bus.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, penumpang yang panik karena terjebak di tengah rel meminta untuk turun.
"Pelanggan panik saat bus terjebak macet di pelintasan kereta dan meminta untuk turun," ucap Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Ayu Wardhani, kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2025).
Penumpang pun berhamburan keluar, dari pintu depan dan belakang.
Bahkan saking paniknya, ada penumpang yang memecahkan kaca samping bus.
"Kami telah melakukan investigasi internal, laju bus terhambat setelah melewati sebagian rel kereta," kata Ayu.
"Karena sedang lampu merah dan ada kendaraan lain di depannya. Jadi bukan karena ada masalah ban tersangkut, tapi cuma mengantre karena ada lampu merah dan macet."
"Buat busnya, milik operator Bianglala Metropolitan dengan kode BMP 240364," jelasnya.
Baca juga: Tak Terima Bika Ambonnya Disebut Tasyi Ada Kutu, Ci Mehong Ngaku Produknya Berkualitas: Supaya Viral
Aksi mobil dinas menerobos jalur TransJakarta bersama patwal, menjadi sorotan di media sosial.
Terlihat dari pelat yang terpasang di bagian belakang mobil dinas, kendaraan roda empat tersebut bernomor polisi RI 24 15.
Sementara itu, kondisi arus lalu lintas di luar jalur TransJakarta terlihat padat, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X @BebySoSweet, Selasa (4/2/2025).
Dalam video tersebut, terlihat motor patwal yang terlebih dulu melintas di jalur TransJakarta.
Kemudian tak lama setelah itu, mobil Alphard ikut melintas kencang di belakangnya.
Hingga artikel ini ditulis, Jumat (7/2/2025), video viral ini telah dilihat sebanyak 1,3 juta kali.
Sejumlah netizen pun meninggalkan kritik mereka di kolom reply.
Lantas bagaimana tanggapan dari TransJakarta?
Baca juga: Sumpah Advokat Razman & Firdaus Dibekukan, Hotman Paris Puas: Habis, Tamat Sudah Karier Dia!
Melansir Tribun Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) buka suara terkait viralnya video mobil dinas RI 24 15 yang menerobos jalur busway tersebut.
Direktur Operasional dan Keselamtan TransJakarta, Daud Joseph mengatakan, hanya rangkaian iring-iringan Presiden yang boleh melintas di jalur busway.
"Ada beberapa yang diizinkan untuk masuk ke dalam jalur, contohnya dalam kondisi darurat. Kemudian kepala negara juga diizinkan," ucap Daud, Jumat (7/2/2025).
Selain itu, Daud menegaskan bahwa tidak ada pihak lain yang boleh menerobos jalur busway atau TransJakarta.
"Di luar itu tidak mendapatkan izin untuk masuk ke jalur TransJakarta," ucap dia.
Meski demikian, kata Daud, pihak TransJakarta tak bisa memberikan sanksi apapun kepada pihak lain yang melanggar ketentuan tersebut.
Pasalnya, kewenangan soal pemberian sanksi berada di ranah pihak kepolisian.
"Kami di TransJakarta tidak melakukan penindakan, karena tentunya (kewenangan penilangan) ada di kesatuan lain," ujarnya.
Sebagai tindakan memastikan jalur tetap steril, Daud mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa upaya.
Baca juga: Korban Penipuan Pinjaman KUR Rp100 Juta Baca Sholawat di Depan Bank, Berharap Kasus Diproses Hukum
Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya dengan memasang separator di setiap celah jalan agar tidak ada pengguna jalan lain yang menerobos.
"Kemudian kami akan lakukan digitalisasi dari portal dan penindakan melalui e-TLE," jelas dia.
Terakhir, TransJakarta juga bakal berkoordinasi dengan aparat kepolisian hingga TNI untuk memastikan jalur bus tetap steril.
"Kerja sama dengan kepolisian tentunya untuk masyarakat umum agar tidak memasuki dan dengan Polisi Militer (PM) jika ada memang anggota TNI yang memasuki (jalur TransJakarta) sehingga nanti ditindak oleh PM," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com