TRIBUNJATIM.COM - Aksi preman kampung bikin seorang dosen babak belur dibuatnya.
Diketahui, peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kini, preman berinisial AA (25) itu sudah diringkus oleh polisi.
Ia ditangkap saat berada di Kampung Tanggeung, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek pada Minggu (16/2/2025).
Baca juga: Preman Tampar Guru Bubarkan Marching Band Anak-anak TK, Ngamuk Minta Uang Rp20 Ribu Tapi Tak Dikasih
Sebelumnya, dia menganiaya dosen berinisial M (58) pada 13 Februari 2023.
Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban hendak menjemput rekannya untuk bermain badminton.
Tapi, dia diadang pelaku di lokasi kejadian.
"Pelaku meminta uang dan rokok, tapi tidak dikasih karena saat itu kebetulan korban tidak membawa dompet," ujar Aldi dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
Setelah itu, kata Aldi, pelaku pun langsung melakukan pemukulan ke bagian pelipis mata kiri hingga mengakibatkan korban mengalami luka lebam serta gangguan penglihatan.
Ia mengatakan, atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan hingga akhirnya melapor ke Polsek Rancaekek.
Setelah dilakukan penyelidikan, kata Aldi, anggota Polsek Rancaekek akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku di sekitar tempat tinggalnya.
"Tersangka kami amankan tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Polsek Rancaekek untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami juga terus mendalami kasus ini untuk memastikan apakah ada keterlibatan pihak lain atau tidak," katanya.
Aldi mengatakan, tersangka AA masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, yang dapat dikenakan hukuman pidana penjara," ucap Aldi. (*)
Sementara itu, aksi premanisme lainnya juga pernah terjadi di Tangerang Selatan.
Aksi dua preman palak guru TK untuk uang rokok Rp20 ribu viral di media sosial.
Insiden preman palak guru Tk ini terjadi di Tangerang Selatan.
Dua preman mulanya garang, kini nyali mendadak ciut saat ditangkap polisi.
Keduanya tertunduk lesu di hadapan polisi.
Adapun dua preman viral ini membuat ulah yang bikin warga sekitar resah di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (14/2/2025).
Dalam video viral yang dibagikan Instagram @viralciledug, salah satu preman mengenakan topi dan rompi, sedangkan preman lainnya bercelana loreng.
Baca juga: Preman Berseragam Ormas Ngamuk Gagal Palak Anak TK dan Guru, Bawa Teman Bubarkan: Pecahin Kepala Lo
Mereka mendatangi guru TK dan ibu-ibu yang saat itu sedang melatih anak-anak Marching Band di depan Yayasan An-Nahl Islamic School Perumahan Permata Pamulan, Bakti Jaya, Setu, Kota Tangerang Selatan.
Mereka lantas meminta sejumlah uang kepada guru TK untuk dibelikan rokok.
Namun, guru TK tak memberikannya sehingga memicu amarah para preman.
Tak cuma ngamuk, dua preman tersebut juga mengancam guru TK.
Preman bercelana loreng bahkan mengacungkan senjata tajam dan mengarahkannya ke guru TK.
Preman yang satu lagi juga sempat menampar guru TK tersebut.
Melihat kejadian tersebut, ibu-ibu yang ada di TKP hanya bisa histeris.
"Ini belom semua anak datang," ujar preman berompi.
Belakangan diketahui identitas pria yang memalak guru TK tersebut.
Preman bercelana loreng diketahui bernama inisial S dan preman berompi berinisial E.
Identitas mereka diketahui usai ditangkap penyidik Polsek Cisauk.
Dalam video yang dibagikan akun @viralciledug, terlihat preman E tertunduk lesu saat diamankan pihak kepolisian.
Baca juga: Tampang Preman Ganggu Anak TK Main Marching Band, Ngamuk Minta Rp50 Ribu Tapi Tak Diberi: Jagoan Lo!
Sebelum E, preman S yang membawa senjata tajam terlebih dahulu ditangkap.
Preman yang karib disapa monyong itu tak berkutik saat digelandang penyidik kepolisian.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan, penyebab dua preman tersebut mengamuk ke guru TK karena permintaannya tidak dituruti.
Mereka meminta uang Rp 20 ribu untuk beli rokok, namun ditolak oleh guru TK.
Hingga akhirnya mereka ngamuk sampai nekat melakukan kekerasan dan menodongkan senjata tajam.
"Pelaku enggak dikasih uang rokok," ucap AKP Dhady Arsya, dikutip dari Tribun Bogor.
Sementara itu lainnya, media sosial juga diramaikan video preman ancam lukai polisi karena emosi disuruh tobat palak sopir.
Preman di Lampung Tengah itu diketahui bernama Ismail Saleh.
Pria berusia 45 tahun itu ditangkap polisi, 10 menit setelah videonya viral di media sosial, Rabu (5/2/2025) sore.
Video tersebut diunggah sendiri oleh Ismail, yang tampak mengumpat dalam bahasa Lampung sambil mengancam seorang polisi bernama "Helmi".
"Saya minta di perempatan ini takut sama polisi, enggak ada cerita, Pak Helmi (akan) saya tujah (tusuk)," ujar Ismail dalam video yang direkamnya sendiri, melansir dari Kompas.com.
Kapolsek Terbanggi Besar, Komisaris Polisi (Kompol) Yusvin Argunan, membenarkan bahwa Ismail telah diamankan hanya 10 menit setelah mengunggah video itu.
"Pelaku yang ditegur oleh masyarakat tidak terima dan membuat video itu," kata Yusvin melalui pesan WhatsApp, Kamis (6/2/2025).
Menurut Yusvin, Ismail merupakan warga Kampung Terbanggi Besar yang kerap memalak sopir di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Simpang Terbanggi Besar.
Baca juga: Cuma Dapat Rp 20 Ribu, Uang Bocah Penjual Air Mineral Malah Dipalak Preman, Warga: Kau Balikin Gak
Video itu dibuatnya karena kesal setelah dinasihati masyarakat agar berhenti melakukan pemalakan.
Terkait penyebutan nama "Helmi" dalam video, Yusvin menegaskan bahwa yang dimaksud adalah Kepala Pos Polisi (Kapospol) Simpang Terbanggi Besar, bukan Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika.
"Yang dimaksud adalah Kapospol Pak Helmi yang pernah menegur pelaku, jadi bukan Pak Kapolda," ujar Yusvin.
Ismail tidak ditahan dan langsung dibebaskan setelah membuat pernyataan serta meminta maaf secara terbuka untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Sebelumnya, dua preman palak penjual gorengan di Pasar Baru Majalaya, Kabupaten Bandung kini ditangkap polisi.
Saat beraksi palak pedagang, preman tersebut sok garang menebaskan golok.
Kini mereka langsung jadi 'ayam sayur' saat ditangkap.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id