Menurut dia, para siswa atau wali murid yang kesulitan dalam membayar study tour sebesar Rp 3,8 juta itu akan dibantu oleh komite sekolah.
Pada rangkaian study tour kali ini, sekitar 37 dari 347 siswa dibantu pembiayaannya untuk tetap berangkat mengikuti program ini.
“Ada sebuah budaya baik yang kita pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu,” jelas Syahri.
“Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini,” tambahnya.
Ia juga membantah pernyataan Dedi bahwa total biaya atau dana yang perlu dipersiapkan wali murid mencapai Rp 5,5 juta.
Sebab, nominal Rp 3,8 juta sudah termasuk biaya kegiatan, transportasi, akomodasi, dan makanan.
Katanya, pihak sekolah tidak pernah membebani para siswa untuk membawa uang tambahan selama perjalanan.
“Jika para murid tidak membawa uang saku selama delapan hari juga enggak masalah, karena biaya tadi sudah mencakup semuanya,” lanjut Syahri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com