TRIBUNJATIM.COM - Apple kini bisa menjual produk iPhone 16 dan iPhone 16e di Indonesia dalam waktu dekat.
Dua jenis iPhone itu yang akan masuk ke pasar Inidonesia pasca polemik panjang Apple dengan pemerintah Indonesia.
Apple sempat terjegal karena nilai investasi yang dirasa masih belum cocok dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia.
Apple sendiri melalui keterangan resminya akan membawa produk Apple ke konsumen Indonesia.
Baca juga: Spesifikasi iPhone 16e, Hadir dengan Chip A18 dan Desain Menawan, Disertai Fitur Apple Intelligence
"Kami senang dapat memperluas investasi kami di Indonesia, dan tidak sabar untuk membawa seluruh produk inovatif Apple, termasuk rangkaian iPhone 16, serta iPhone 16e yang terbaru, kepada konsumen kami di sini," ungkap perwakilan Apple dalam keterangan resminya.
Setelah melewati negosiasi yang panjang Apple akhirnya sepakat untuk menanamkan investasi senilai 160 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun selama tiga tahun ke depan.
Dalam kesepakatan tersebut nantinya vendor Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd akan melakukan investasi berbentuk fasilitas R&D.
Mencakup kelanjutan Apple Academy di Indonesia, pendirian Apple Software Indonesia and Technology Institute, serta Apple Professional Developer Academy, mengutip Bloomberg.
Adapun kesepakatan ini R&D Apple di Indonesia akan menjadi yang kedua di dunia di luar AS, sekaligus pertama di Asia.
Setelah sebelumnya Apple hanya membangun fasilitas R&D di AS dan Brasil.
Selain menyepakati proposal investasi untuk TKDN periode 2025-2028, Kemenperin dan Apple juga menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk investasi tambahan periode 2023-2029.
Sebagai informasi, MoU atas investasi tambahan itu diteken sebagai sanksi atas Apple karena tidak disiplin dalam menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya.
Imbas sanksi itu Apple memiliki utang 10 juta dollar AS pada periode pemenuhan TKDN 2020-2023.
Komitmen investasi tambahan Apple bakal diwujudkan Luxshare dengan membangun fasilitas di Batam dan fokus memproduksi AirTag bagi 65 persen AirTag di pasar dunia.