Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Efek Mencampur Pertalite dan Pertamax - Dedi Mulyadi Bakal Hapus Wisuda TK & SD

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERITA VIRAL TERPOPULER - Ilustrasi pengisian BBM. Inilah beberapa hal yang terjadi jika mengoplos pertalite dengan pertamax pada mesin motor dan mesin mobil, dan (foto kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Ia meminta wisuda TK & SD dihapus.

Mengoplos Pertalite dengan Pertamax memiliki beberapa dampak yang perlu diperhatikan, baik dari segi teknis kendaraan maupun lingkungan. Berikut rincian seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.ID, Kamis (27/2/2025).

Baca selengkapnya

Baca juga: Blending Pertalite dan Pertamax Dilakukan di Tempat Putra Raja Minyak? Kejaksaan Agung: Fakta

2. Dedi Mulyadi Bakal Hapus Acara Wisuda TK & SD, Tidak Ada Relevansi Sama Pendidikan: Berani Enggak?

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Ia meminta wisuda TK & SD dihapus. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terus membuat gebrakan dalam dunia pendidkan.

Sebelumnya, ia membuat larangan untuk kegiatan study tour di semua jenjang SMP dan SMA.

Kini Dedi Mulyadi juga bakal melarang pelaksanaan kegiatan wisuda TK dan SD.

Hal itu diutarakan Dedi Mulyadi manakala mengikuti kegiatan retreat hari kedua di Magelang, melansir Kompas.com.

Adapun Dedi Mulyadi langsung memberikan arahan sekaligus tantangan kepada salah satu kepala daerah di Jawa Barat.

Ia menantang kepada Dadang Supriatna selaku Bupati Bandung, yang kemudian direkam dan diposting ke akun Instagramnya di @Dedimulyadi71, Sabtu (22/2/2025) lalu.

"Ada keluhan, misalnya anak-anak TK wisuda, SD wisuda, nah, kegiatan-kegiatan yang tidak ada relevansinya dengan pendidikan minta dihapus. Pak Bupati berani enggak?" ujar Dedi Mulyadi kepada Dadang Supriatna.

"Siap, berani," jawab Dadang Supriatna.

Dedi mengungkapkan, biaya wisuda siswa TK dan SD tersebut membebani.

Oleh karena itu, beban tinggi yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, minta dihapuskan.

Selain itu, sambung Dedi, banyak yang usul study tour tingkat TK sampai SMP untuk dihapuskan juga.

Pasalnya study tour tersebut jauh dan mengeluarkan biaya tinggi.

Halaman
123

Berita Terkini