TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat sejahtera diminta Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk menyisihkan uang sekitar Rp200.000 untuk membantu keluarga pramiskin.
Eri memohon kepada masyarakat yang sejahtera untuk menyisihkan uang sampai Rp200.000.
Uang tersebut kemudian akan diberikan kepada keluarga pramiskin terdekat.
Baca juga: Selamat dari Air Racun Adik Ipar, Maspupah sempat Muntahkan, Suami & Anaknya Tewas: Mulutnya Berbusa
Eri mengatakan, bantuan untuk keluarga pramiskin tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp1,5 triliun.
Hal itu merupakan angka yang cukup besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Keluarga pramiskin tidak bisa dihindarkan," ujar Eri, saat berada di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025) lalu.
"Wajib kita hitung itu sekitar Rp1,5 triliun. Maka Rp 12 triliun enggak ada artinya di Surabaya," imbuhnya.
"(Karena) banjir di kampung itu Rp9,8 triliun, sedangkan untuk mengerjakan proyek JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) itu Rp9,3 triliun," lanjutnya.
"Popda (pekan olahraga pelajar daerah) bantuan untuk SD dan SMP Rp2 triliun," papar Eri.
Oleh karena itu, Eri memohon kepada masyarakat yang sejahtera untuk menyisihkan uang sampai Rp200.000.
Nantinya, dana tersebut akan diberikan kepada keluarga pramiskin terdekat.
"Keluarkanlah 1 bulan itu Rp100.000, Rp200.000. Bayangkan yang sejahtera itu bisa membantu yang kurang sejahtera di RW-nya bergerak sendiri, maka itu sangat luar biasa," ujarnya.
Eri mengungkapkan, program tersebut sesuai dengan ucapan Presiden RI pertama, Soekarno.
Selain itu, menurutnya, semua agama juga memperkenalkan konsep gotong royong.
"Agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu, mengajarkan tolong-menolong."