Berita Viral

Anggaran Patung Penyu Sukabumi yang Rusak Ternyata Rp 30 Juta, Pihak Proyek: Kardus Cuma Media Cetak

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PATUNG PENYU SUKABUMI - Tangkapan layar unggahan video akun Instagram @mood.jakarta, Kamis (6/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi. Kini terungkap bahwa anggarannya hanya Rp 30 juta. Pihak proyek angkat bicara.

Imran menegaskan, anggaran untuk ornamen patung penyu itu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp30 juta.

"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek," ujar Imran pada Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegur Wali Kota Bekasi dan Istri yang Nginap Hotel saat Banjir, Tri Adhianto: Strategis

Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus. 

Dia mengklaim, bahan resin dan fiberglass digunakan agar ornamen patung penyu itu tahan dari cuaca ekstrem.

"Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem. 

Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan. 

Agar bahan utamanya berupa resin dan fiberglass dapat melekat kuat saat kering.

"Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat," jelasnya.

Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka, apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.

"Secara logis, jika ornamen ini benar-benar terbuat dari kardus, tidak mungkin bisa bertahan lebih dari satu tahun menghadapi hujan lebat, panas terik, dan kondisi pesisir yang ekstrem," ucapnya.

Selain itu, Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung tersebut untuk berfoto. 

Hal ini, menurutnya, turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

"Kami juga mengingatkan bahwa ornamen ini bukan untuk dinaiki oleh pengunjung. Sayangnya, banyak pengunjung yang memanjat dan berswafoto di atas ornamen ini, sehingga menyebabkan tekanan berlebih yang mempercepat kerusakan," kata Imran.

Baca juga: Siapkan Anggaran Rp 128 Miliar, Wali Kota Eri Cahyadi akan Bangun 10 SMP dan 4 SD Baru di Surabaya

Sebelumnya diberitakan, Alun-alun Gadobangkong yang menjadi lokasi keberadaan patung penyu ini sudah menjadi perhatian karena infrastruktur yang hancur diterpa ombak.

Peristiwa rusaknya sejumlah infrastruktur di kawasan Alun-alun Gadobangkong ini terjadi sekitar pertengahan Februari 2025.

Halaman
123

Berita Terkini