Terungkap Pecatan TNI Beli Senjata untuk KKB Papua di Bojonegoro, 3 Perakit Ditangkap

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SENJATA - TR, MK, dan PO, tiga orang warga Bojonegoro, Jatim, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Anggota Polda Jatim dan Satgas Operasi (Kaops) Damai Cartenz-2025 karena diduga terlibat penyuplaian senjata dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Mereka digelandang dalam konferensi pers di Ruang Rapat Utama Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Selasa (11/3/2025).

Menurut Farman, ketiga tersangka pemasok senjata tersebut sejak awak mengetahui dan menyadari bahwa pemesanan senjata api rakitan beserta ratusan amunisi tersebut, diperuntukkan kegiatan KKB di Papua. 

Bahkan, tersangka Yuni Enumbi, diketahui pernah mendatangi langsung bengkel tempat kerja ketiga tersangka di Bojonegoro untuk melihat kualitas senjata buatan mereka. 

"Bagaimana caranya, ya tentu ada pesanan dulu, dari Papua. Seperti yang disampaikan tersangka Eko dan tersangka Yuni. Tersangka Yuni pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senjata ini. Sekali transaksi kurang lebih Rp 1,3 miliar," jelasnya. 

Lalu, bagaimana para tersangka di Bojonegoro tersebut memperoleh kemampuan membuat dan merakit senjata?

Farman menyebutkan, ketiganya memiliki kemampuan 'kriya' tersebut karena proses pembelajaran non-formal atau autodidak. 

Semula ketiga tersangka memiliki bisnis bengkel tempat pembuatan senjata angin yang dipakai berburu hewan liar. 

Namun, belakang bisnis mereka berkembang menerima pesanan pembuatan senjata api rakitan. 

"Hasil pemeriksaan, yang bersangkutan autodidak. Awalnya suka bongkar pasang senjata angin itu. Kemudian, berkembang untuk membuat senjata api," ungkapnya. 

Selain itu, mengenai pasokan amunisi yang totalnya mencapai ribuan butir tersebut, Farman mengungkapkan, para tersangka di Bojonegoro memperoleh pasokan dari pihak lain. 

Sosok tersebut sudah diketahui profil dan identitasnya.

Kini, sosok itu, lanjut Farman, sedang diburu demi pengembangan lanjutan atas kasus tersebut. 

"Amunisi yang ada di depan rekan-rekan merupakan pabrikan, yang diduga didapat dari rekannya, yang ini sedang masih dalam pencarian sosok pelakunya. Iya pasti dia dapat ilegal," jelasnya. 

"Masih kami selidiki profil yang sebenarnya siapa. Untuk nama masih kami rahasiakan," tambahnya. 

Namun, jika diteliti secara kasat mata, amunisi tersebut terdiri dari beberapa macam kaliber.

Amunisi tersebut merupakan hasil produksi pabrikan khusus senjata. 

Halaman
123

Berita Terkini