"Menyiapkan SDM unggul bebas stunting dan mewujudkan New zero stunting di Kota Mojokerto," kata Ning Ita.
Kadinkes PPKB Kota Mojokerto, dr Farida Mariana, menjelaskan, rembug stunting merupakan forum diskusi dalam membahas maupun merumuskan strategi dan, konsep perencanaan untuk penanganan stunting tahun 2026.
Rembug stunting bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk berkoordinasi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Kota Mojokerto, Agung Moeljono Subagijo.
"Dengan adanya rembug stunting ini adalah awal kegiatan keberlanjutan dalam penanganan stunting tahun 2026. Tadi sudah ada rencana aksi di 2025," ujar Farida.
Ia mengungkapkan Kota Mojokerto menduduki peringkat pertama nasional dalam percepatan penurunan stunting. Dirinya optimistis capaian ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan menjadi new zero stunting.
"Kita sudah nomor 1 tingkat nasional itu yang harus kita pertahankan, dan perlu ditingkatkan. Di Kota Mojokerto masih ada 88 stunting atau 1,54 persen," jelasnya.
Menurut Farida, dari total 18 kelurahan di Kota Mojokerto, ada dua kelurahan yang sudah zero stunting yakni, Kelurahan Meri dan Kelurahan Purwotengah.
"Tadi sudah ada 2 kelurahan yang zero stunting, dari 18 keluruhan. Kita harapkan masih ada 16 yang masih belum zero stunting. Nah, itu PR yang harus di sengkuyung bareng seperti yang disampaikan Bu Walikota Mojokerto, ini program keroyokan dalam percepatan stunting," pungkasnya.
Adapun, 4 rencananya aksi percepatan penurunan stunting tahun 2025, target penurunan stunting menjadi 1,23 persen atau 71 kasus stunting.
1. Semua kelurahan menjadi lokus prioritas penurunan stunting terintegrasi.
2. Melaksanakan kegiatan upaya percepatan stunting, baik intervensi spesifik, sensitif maupun kolaboratif, sesuai alokasi anggaran.
3. Meningkatkan kolaborasi dan sinergitas seluruh OPD dan pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting.
4. Membangun komitmen publik dalam percepatan penurunan stunting secara terintegrasi.
Dalam forum tersebut juga dilaksanakan penandatanganan komitmen penanganan percepatan penurunan stunting di Kota Mojokerto.
Rembug Stunting ini dihadiri Perwakilan Bapenda Provinsi Jawa Timur, Kepala OPD, Dinkes, BPS, perwakilan Musrenbang setiap kelurahan, akademisi dan lainnya.