"Mudah-mudahan dengan dikasih pertolongan, kesempatan untuk tayangan, mengucapkan terima kasih."
"Mudah-mudahan ada berkelanjutan ada bantuan dari polisi aparat negara, kita ada acara persidangan."
"Mungkin kami juga mempunyai sedikit bukti berupa cukup otentik bahkan tertulis," beber Hindarto.
Baca juga: Sunadi Tak Kapok Jadi Pengemis Meski 5 Kali Kena Razia, Dulu Kerja TKI, Kini Bisa Raup Rp12 Juta
Di sisi lain, ibunda Fidya, Khodijah Dede Indriany, tak kuasa membendung tangisnya dan berharap putrinya kembali ke pangkuan.
Khodijah menyayangkan pernyataan Fidya yang mengaku disiksa ayahnya.
"Bisa ditanyakan teman-temannya, soalnya setiap latihan bapaknya yang anter, tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan," ungkap Khodijah.
Perihal isu orang tua tak menerima anak Fidya, Khodijah membantahnya dengan tegas.
Khodijah mengaku justru senang jika tahu Fidya sudah punya anak.
"Kalau punya anak pasti diterima. Saya enggak tahu dia punya anak atau belum, kalau memang punya anak, alhamdulillah kita terima aja," lanjut Khodijah.
Oleh karena itu, Khodijah kini berharap Fidya bisa pulang ke rumah dan kembali rukun dengan orang tua.
Khodijah menduga jika putrinya tersebut sedang berada di bawah tekanan.
"Saya harap kakak pulang ya kak, mama udah kangen, udah rindu. Apapun kakak yang bicarakan, mama tidak akan bicarakan apa-apa."
"Mama lebih tahu bahwa kakak ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak siapa. Saya tahu persis. Cuma itu yang saya bisa sampaikan, kakak pulang ya kak," pinta Khodijah.
Diberitakan, Hindarto dan Khodijah pernah melaporkan kehilangan Fidya kepada pihak kepolisian dan secara aktif melakukan pencarian.
Peristiwa tersebut bermula saat pagi hari.