"Tapi caranya salah. Bukan zaman penjajahan ini," jelasnya.
Namun sikap keras Canih begitu cepat berubah setelah Gubernur Dedi Mulyadi tiba-tiba menyebut akan mengganti kerugian para pemilik warung yang akan dibongkar.
Hal tersebut terjadi saat Canih menjumpai Dedi Mulyadi yang tengah berdampingan dengan Kapolres Bekasi dan Bupati Bekasi di tepi jembatan.
Baca juga: Sempat Marah, Kades Canih Mendadak Berubah, Dedi Mulyadi Beri Janji saat Bongkar Bangunan Liar
"Mohon izin bapak, ini (pembongkaran) tanpa pemberitahuan. Banyak warga yang rumahnya masih," ucap Canih belum selesai berbicara.
"Ya kita (bongkar) yang kosong pak," jelas Kang Dedi, dikutip dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Jumat (14/3/2025).
"Kan banyak perkakas (yang belum dibereskan)," timpal Canih.
"Enggak, enggak. Saya bongkar yang kosong dulu pak, yang tidak berpenghuni," terang Dedi Mulyadi lagi.
Salah satu warga yang memiliki warung tanpa izin ikut berprotes di hadapan Dedi Mulyadi.
"Bapak punya izin dari mana bangun warung?" tanya Dedi Mulyadi.
"Saya memang tidak punya izin, dari masih kecil saya dibesarkan sudah punya warung pak," jelas warga.
"Bapak punya sertifikat gak?" tanya Kang Dedi lagi.
"Enggak pak, saya akui saya salah pak. Kan saya (korban) kebanjiran, habis rugi pak, mau lebaran. Alangkah baiknya yang masih ada saya fungsikan sebagai warung," terang warga lagi.
Dedi Mulyadi tak mau menunggu terlalu lama, karena dampaknya adalah banjir dan korbannya adalah masyarakat luas.
Karena kesal berdebat dengan warga, Dedi Mulyadi langsung berujar akan mengganti rugi semua barang yang masih ada.
"Udah deh, saya hitung saya bayar," tegas Dedi Mulyadi.
Baca juga: 10 Tahun Tak Digubris, Warga Akhirnya Patungan Perbaiki Jalan, Kades Bantah Abaikan: Sentimentil