Berita Viral

Pengakuan Fidya Kerap Dibawa ke Dukun Sebelum Bertanding Taekwondo, Ayah: Ortu Ingin yang Terbaik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AYAH ATLET TAEKWODO BERI PENJELASAN - Kolase foto Fidya dan ayahnya. Hindarto memberikan tanggapan terkait pengakuan Fidya Kamalinda soal menjadi korban penganiayaan dan kerap dibawa ke dukun saat hadir sebagai narasumber di TV One, pada Jumat (14/3/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini pengakuan Fidya Kamalinda, kerap dibawa ke dukun sebelum tanding.

Kisah Fidya Kamalinda atlet taekwondo viral di media sosial.

Atlet taekwondo asal Kota Bandung bernama Fidya Kamalinda yang kabur dari rumah sejak 2015, bercerita perlakuan tak menyenangkan orangtuanya, Hindarto (59) dan Khodijah (50).

Fidya Kamalinda dengan mata berkaca-kaca mengaku sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet taekwondo.

Tak cuma itu Fidya Kamalinda juga mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.

Baca juga: Ibu Atlet Fidya Anggap Anaknya Belum Dewasa karena Tak Paham Sayur, Ayah Merasa Difitnah: Kami Atlet

Jika Fidya Kamalinda kalah dalam pertandingan taekwondo, bukannya ditenangi atau diberikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.

"Orangtua saya ini suka sekali datang ke dukun. Setiap kali saya ingin bertarung dibawa ke dukun, dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga, dan itu dilakukan setiap kali saya ingin berkompetisi," ujar Fidya Kamalinda.

"Terkadang saya merasa bingung. Kenapa harus seperti ini," tambahnya.

Hadir sebagai narasumber di TV One pada Jumat (14/3/2025), Hindarto memberikan tanggapan terkait pengakuan Fidya Kamalinda  soal penganiayaan dan membawa anaknya ke dukun.

Hindarto tak membantah pernyataan Fidya Kamalinda soal menjadi korban kekerasan.

"Saya enggak bisa kasih jawaban sekarang kecuali di tempat tertentu," ucap Hindarto.

"Kami mempunyai bukti berupa tertulis, bahkan di atas materai," imbuhnya.

Akan tetapi secara tersirat, Hindarto mengatakan dirinya melakukan kekerasan dan menganggap hal tersebut sebagai bentuk dari cara mendidik anak.

"Kita sebagai orangtua mana mungkin enggak sayang anak, dari pengakuannya kan dari usia 5 tahun, saat itu kita baru punya anak satu, ya itu lagi sayang-sayangnya, bahkan mamanya sampai iri ya," kata Hindarto.

"Boleh dibilang mungkin benar, tapi ya enggak sesadis itu ya. Hanya mendidik saja," imbuhnya.

Lalu Hindarto menanggapi pernyataan Fidya Kamalinda  yang mengaku kerap dibawa ke dukun sebelum bertanding taekwondo.

Ia mengaku hanya ingin yang terbaik untuk Fidya Kamalinda.

"Kami sebagai orangtua ingin yang terbaik, lalu tadi seandainya Fidya Kamalinda kalah (dalam pertandingan), kebetulan kami kan juga dulu atlet jadi tahu cara pertandingan, jadi kita kasih tahu kekurangannya begini-begini," ucap Hindarto.

Ibunda Fidya Kamalinda Khodijah lalu menambahkan, sang suami selalu berusaha mendukung karier anaknya sebagai atlet taekwondo.

"Bisa ditanyakan sama temen-temennya, setiap latihan juga bapaknya yang anter, makanya tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan," ucapnya.

Baca juga: 6 Fakta Siswa SMA Tewas Diduga Ditendang Polisi, Berawal dari Balap Lari, Ternyata Atlet Berprestasi

Fidya Kamalinda Berharap Orangtuanya Intropeksi

ATLET TAEKWONDO HILANG - Fidya Kamalinda, atlet taekwondo asal Jawa Barat, dilaporkan menghilang selama 10 tahun. Video orangtua mencari keberadaannya pun viral. Kini, Fidya muncul dan mengatakan sengaja melarikan diri dari rumah. (Instagram.com/@nyinyir_official_update)

Fidya Kamalinda meminta kedua orangtuanya untuk intropesi diri dan berhenti menyalahkan orang lain atas keputusan sang putri untuk kabur dari rumah.

"Tolong berhenti. Mari kita introspeksi bersama," kata Fidya Kamalinda.

"Membuat berita buatan sendiri yang tidak sesuai kenyataan, apakah tidak lelah?," imbuhnya.

Fidya Kamalinda mengaku dirinya hanya ingin diterima oleh orangtuanya.

Ia juga saat ini ingin fokus dengan kebahagiaan anaknya.

"Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun," ujar Fidya Kamalinda.

"Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,"

"Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia. Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya,"

"Saya mohon padamu jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong."

"Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya," imbuhnya.

Tangisan Fidya Kamalinda

Pada Jumat (15/3/2025), Fidya Kamalinda kembali mengunggah video di TikToknya.

Sebelumnya Fidya Kamalinda mengunggah video yang membeberkan alasanya memilih kabur dari rumah, yakni karena mendapatkan kekerasan dari ayahnya dan dijadikan 'ATM berjalan'.

Di video yang terbaru, Fidya Kamalinda mengaku sangat ketakutan.

Ia khawatir peristiwa di Disdukcapil Kota Bandung di 2019, terulang lagi.

Kala itu Hardianto dan Khodijah, menarik paksa Fidya Kamalinda serta berusaha memisahkannya dari sang anak yang kala itu baru berusia 3 tahun.

"Sejujurnya aku membuat video ini karena saya takut. Saya sangat takut," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya tidak tahu ini akan menjadi viral. Saya takut apa yang terjadi tahun 2019 terjadi lagi pada kita,"

"Saya takut anak saya akan melihat ibunya ditarik-tarik lagi, anak saya sudah besar sekarang sudah ngerti,"

"Jika saya tidak ada, saya hilang. Saya berpisah dengan suami dan  berpisah dengan anak saya berarti kalian tahu siapa yang menyebabkannya," imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut sudah berulang kali mencoba berdamai dengan orangtuanya, namun hasilnya nihil.

"Berkali-kali kami melakukan mediasi kami lelah, banyak sekali mediasi. Tidak ada titik tengah, karena mereka tidak mau dan tidak ingin saya bahagia. Itulah intinya," ujar Fidya Kamalinda.

Atlet Taekwondo itu lalu menegaskan dirinya tak mendapatkan tekanan apa-apa dari suaminya.

Ia memustukan kabur dari rumah karena sudah merasa tak tahan dengan sikap orangtuanya.

"Saya juga melarikan diri atas kesadaranku sendiri dan keinginan saya yang telah saya tahan selama bertahun-tahun," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya tidak merasa tertekan. Saya berbicara tentang hal ini karena foto saya sudah beredar,"

"Saya juga bicara seperti ini, karena saya hanya berdua dengan suami kami tidak punya siapa-siapa. Tidak ada yang membela, kami hanya berdiri bersama sejak awal," imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut hampir setiap hari ia keluar dari rumah untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah, ia menyebut jika dirinya memang tertekan tentunya dia bisa dengan mudah melarikan diri.

"Jika saya benar seperti apa yang mereka bilang saya mendapat tekanan ada orang di samping saya, nyatanya tidak ada seorang pun di sini," ujar Fidya Kamalinda.

"Jika saya memang tertekan, selama 10 tahun saya bisa melarikan diri kapan saja. Setiap hari saya keluar antar menjemput anak, tapi apa buktinya?," imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut 10 tahun hidup bersama Y dan anaknya, dirinya merasa sangat bahagia.

"Karena saya merasa nyaman. Saya merasa seperti punya rumah. Saya punya keluarga di sini," kata Fidya Kamalinda.

Fidya Kamalinda lalu meminta orangtuanya untuk berhenti menyalahkan suaminya, atas keputusannya untuk kabur dari rumah.

"Saya merasa kasihan pada suami, karena saya dia jadi seperti ini, jadi tolong jangan repot-repot tidak membawanya kemana-mana lagi. Karena inilah saya, ada atau tanpa dia (Y) saya akan tetap keluar dari rumah, jadi saya mohon padamu tidak perlu mengarahkan opini ke tempat lain," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini