TRIBUNJATIM.COM - Salah satu polisi anggota Polda Lampung yang menjadi korban tewas di Kabupaten Way Kanan ternyata menyimpan kisah pilu.
Kepiluan itu lantaran ia sebenarnya menjadi tulang punggung keluarga.
Tetapi, tragedi berdarah di sabung ayam Kabupaten Way Kanan, Lampung itu tak bisa selamatkan nyawa Bripda Ghalib.
Bripda M Ghalib Surya Ganta, anggota Polda Lampung menjadi satu dari tiga korban tewas dalam tragedi penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Bersama dua rekan sejawatnya, yakni Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, Iptu Lusiyanto dan Bripka Petrus Apriyanto, ia tewas ditembak oknum TNI.
Menjadi pukulan telak bagi keluarganya, kematian Bripda Ghalib yang begitu tragis.
Apalagi, ia merupakan tulang punggung keluarga.
Tepat sebulan lalu, 17 Februari 2025, ayah Bripda Ghalib meninggal dunia.
Chandra menjelaskan, menjadi anggota polisi adalah cita-cita Bripda Ghalib sejak kecil.
Saat SMA, lulusan SPN Kemeling tahun 2021 itu berjibaku menurunkan berat badan agar bisa masuk kepolisian.
Baca juga: Nurliana Ngamuk Laporannya Tak Diproses Polisi, Teriak di Depan Polres: Jenderal Saya Tidak Takut!
Saat impiannya terwujud, Bripda Ghalib menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati.
Ia tak pernah mengeluh tentang beratnya pekerjaan sebagai anggota reskrim.
"Nggak, nggak pernah (mengeluh), dia menikmati sekali pekerjaannya," ungkap Chandra.
Atas perbuatan pelaku yang telah menewaskan Bripda Ghalib, keluarga meminta agar diberikan hukuman yang setimpal.
"Para korban ini sedang menjalankan tugas negara, memberantas kemaksiatan saat Ramadhan, ini kok malah ditembaki sampai meninggal dunia," terangnya.
Sebelum meninggal, Bripda Ghalib sempat berencana menghadiri acara buka bersama teman sekolahnya, Jumat (21/3/2025) mendatang.
Sahabat Bripda Ghalib, Rega, mengaku kaget saat mendapat kabar duka dari teman sekelasnya ketika SD itu.
Rega menuturkan, Bripda Ghalib merupakan sosok yang periang dan setia kawan.
"Kaget, saya juga tahu dari grup teman SD sama dari media tadi malam," katanya, Selasa, dilansir TribunLampung.co.id.
"Pasti sedih, karena kami dari kelas 1 sampai kelas 6 SD selalu sekelas."
"Padahal rencananya kami akan buka bersama hari Jumat nanti bareng teman-teman SD," sambungnya.
Rega mengungkapkan, ia terakhir bertemu Bripda Ghalib pada awal 2025 lalu.
"Terakhir ketemu awal tahun 2025 ini, waktu itu kami berenang bareng," tandasnya.
Diketahui, tiga polisi gugur saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin sore.
Dua oknum TNI diduga bertanggungjawab atas insiden tersebut, yakni Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.
Keduanya kini telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
"Benar, sudah ditahan," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, Selasa
Baca juga: Fakta Kelam Lokasi Sabung Ayam yang Tewaskan Tiga Polisi, Keberadaan Senjata Terkuak: Turun-temurun
Lokasi sabung ayam yang menewaskan tiga anggota polisi saat gerebek judi sabung ayam menguak fakta kelam.
Kodam II/Sriwijaya dengan Polda Lampung kini diketahui melakukan investigasi.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada keterkaitan orang lain yang melakukan penembakan.
Ternyata lokasi sabung ayam yang digerebek itu berada di kawasan hitam.
Hal tersebut diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar.
Baca juga: Pemicu 3 Polisi Tewas Ditembak TNI saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung, Kronologi Terungkap
"Kita harus pahami lokasi yang digunakan untuk sabung ayam bisa dikatakan istilahnya kawasan 'hitam'. Artinya, senjata-senjata yang beredar sudah turun temurun, sudah menjadi perbincangan umum," kata Eko, dikutip dari TribunSumsel.com.
Karena mudahnya peredaran senjata di kawasan tersebut, tim gabungan pun perlu mendalami lagi apakah ada orang lain lagi yang memiliki senpi atau ikut melakukan penembakan terhadap tiga anggota polisi.
"Keterkaitan anggota apakah pelaku ada juga orang lain yang menembak, makanya mohon bersabar,"
"Tim gabungan antara kita dengan Polda Lampung sedang menginvestigasi. Kami tetap komunikasi ke media jika ada update berikutnya," ungkapnya.
Selain itu, Eko menuturkan, dalam kasus penembakan ini masih banyak yang perlu dibuktikan.
"Itu yang harus dipahami, siapa yang menembak dan senjata yang digunakan apa. Itu masih kami cari keberadaan senjata yang digunakan," terang Eko.
Diwartakan sebelumnya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki soal dugaan keterlibatan anggota TNI.
Ia mengatakan, ada sanksi tegas yang bakal diberikan apabila benar ada anggota TNI yang terlibat dalam insiden ini.
"Untuk nantinya, apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia pun meminta masyarakat menunggu hasil investigasinya.
"Terkait tentang isu yang sedang berkembang, dimohon untuk menunggu konfirmasi hasil penyelidikan/investigasi lebih lanjut," ujar Eko.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan penembakan ini bermula saat 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam, Senin (17/3/2025) sore.
Namun, setibanya di TKP, mereka malah ditembaki oleh orang tidak dikenal (OTK) yang menyebabkan tiga orang anggota polisi meninggal dunia.
Ketiga korban pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi.
"Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi,"
"Kini Kapolda menuju TKP. Kita fokus mengamankan anggota yang lain," ujarnya, dikutip dari TribunLampung.co.id.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com