Keluhan Sopir Angkot
Salah satu sopir angkot, Emen, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemotongan bantuan.
Dari total bantuan Rp 1,5 juta, sopir seharusnya menerima uang tunai Rp 1 juta dan paket sembako senilai Rp 500 ribu.
Namun, mereka hanya menerima Rp 800 ribu dan paket sembako.
Belakangan terungkap pemotongan dana bantuan tersebut dilakukan oleh oknum KKSU dengan dalih uang keikhlasan.
"Keikhlasan ditarget Rp 200 ribu," ungkap Emen.
Mendengar keluhan tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi meminta agar semua pihak yang terlibat segera mengembalikan uang kepada sopir angkot.
Ia mengancam akan memproses kasus ini jika ditemukan ada unsur penyelewengan.
"Yang ngambil segera kembalikan. Kalau enggak, saya proses," tegas Dedi Mulyadi.
Meskipun Nandar sudah mengakui kesalahannya, Dedi Mulyadi tetap ingin kasus ini diselidiki lebih lanjut.
"Satu kata dari saya: SELIDIKI," melalui akun Instagramnya, Sabtu (5/4/2025).
Penjelasan Pihak Dishub
Seperti diketahui, dugaan pemotongan uang kompensasi terhadap sopir angkutan kota (angkot) di jalur Puncak, Bogor, selama libur Lebaran 2025 menjadi sorotan publik.
Kabar tersebut bahkan telah sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang berwenang dalam pengambilan kebijakan.
Bagaimana Penjelasan dari Dinas Perhubungan?