Berita Viral

Dokter Tirta Malu soal Kasus Dokter PPDS Cabuli Keluarga Pasien, Kemenkes Langsung Temui Dirut RS

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER TIRTA MALU - Konferensi pers Polda Jabar atas kasus rudapaksa keluarga pasien RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh dokter residen Priguna Anugerah Pratama (berkaus biru) di Mapolda Jabar, Rabu 9 April 2025. Konten Kreator Dokter Tirta mengaku malu mengetahui kasus tersebut, kini Kemenkes dan pihak rumah sakit langsung ambil tindakan.

Bahkan Dokter Tirta berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Pelaku harus dihukum seberat-beranya dan investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak,” tandasnya.

Selain Dokter Tirta, Dokter Gia Pratama menyebut kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter PPDS tersebut dinilai sebagai kejahatan seksual terencana.

“Jika seluruh rangakaian kejadian ini benar, maka ini merupakan kejahatan seksual terencana yang sangat serius dan mengerikan di lingkungan yang seharusnya aman dan profesional, yaitu rumah sakit,” tulis dokter Gia Pratama, dikutip dari unggahannya di X.

Terduga pelaku Priguna Anugerah (31) merupakan mahasiswa PPDS Fakultas Universitas Padjajaan (Unpad).

Saat kejadian Priguna Anugerah tengah menjadi peserta residen program spesial anestasi di RSHS Bandung.

Aksi bejat Priguna terkuak setelah dilaporkan korban dan berdasarkan bukti visum hingga CCTV.

Priguna diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap FH (21) keluarga pasien yang saat itu sedang menjaga kerabatnya di RSHS Bandung .

FH tak sadarkan diri menjadi korban pemerkosaan atau kekerasan seksual setelah dibius pelaku.

Pelaku melancarkan modus untuk melakukan proses cross match atau pengecekan darah ke keluarga pasien.

Korban dibawa ke lantai kosong gedung rumah sakit dan dibujuk mengikuti prosedur medis palsu.

"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (9/4/2025).

Baca juga: Dokter Tirta Kecam Dokter PPDS Rudapaksa Keluarga Pasien Pakai Obat Bius: Hukum Seberat-Beratnya

Adapun, kasus ini bermula dari lini masa media sosial X ramai membahas dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh dokter anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Kasus dugaan kekerasan seksual ini diunggah salah satunya oleh akun @txtdari**** yang membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp kepada seorang dokter.

Pesan tersebut berisi laporan dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan dua dokter residen di RSHS kepada keluarga pasien.

Halaman
123

Berita Terkini