TRIBUNJATIM.COM - Hilangnya Rahma Yani (32) secara mendadak saat sedang mencuci motor di Sungai Batang Muar, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, sontak membuat warga heboh.
Pasalnya Rahma yang hilang selama empat hari ternyata ditemukan berada tak jauh dari lokasi terakhir terlihat.
Tak pelak kisah hilangnya Rahma itu pun kini viral di media sosial.
Baca juga: Polisi Pamer Kelamin ke Siswi SMP Dibela Istri, Minta Keringanan Penahanan Aipda II: Anak Malu
Rahma diketahui ditemukan seorang nelayan setempat saat sedang mencari ikan, sekitar pukul 02.30 WIB, Rabu (9/4/2025).
Saat ditemukan, kondisi Rahma secara umum baik, meski terlihat lemas, mengalami luka lecet, dan bajunya sobek.
Ia ditemukan di lokasi yang tak jauh dari titik awal ia dilaporkan hilang.
Lokasi penemuan Rahma tidak jauh dari tempat ditemukannya motor miliknya, yakni sekitar 500 meter.
Penemuan warga Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, ini dianggap janggal oleh sejumlah pihak.
Pasalnya, tim SAR gabungan telah menyisir Sungai Batang Muar selama beberapa hari, namun tidak berhasil menemukannya.
Belakangan ini malah muncul cerita bernuansa mistis di media sosial, terkait pengakuan korban yang diposting oleh akun IG @mukomukoterkini.
Postingan tersebut kini ramai dibagikan dan dikomentari oleh warganet.
Rahma disebut melihat warga yang berusaha menolong tetapi suaranya tak mampu didengar.
"Korban bercerita bahwa dia mengetahui jika selama ini banyak orang yang melintasi lokasi dia berada. Tapi dia tidak bisa memanggil tim penolong tersebut," tulis keterangan akun tersebut.
"Yang menjadi perhatian, pengakuan korban sangat mengejutkan, karena berbau mistis. Di mana korban mengaku selama ini menonton orang mencarinya, tapi tidak bisa berinteraksi."
Menurut postingan tersebut, cerita ini disampaikan Camat Ipuh, Sepradanur.
"Menurutnya, korban bercerita bahwa dia mengetahui jika selama ini banyak orang yang melintasi lokasi dia berada. Tapi dia tidak bisa memanggil tim penolong tersebut.
Memang sulit dicerna logika, tapi itu yang diceritakan. Dia tahu orang mencari dia, tapi dia tidak bisa memanggilnya," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.
Adapun peristiwa ini bermula ketika Rahma pamit kepada orang tuanya untuk pergi.
Orang tuanya tidak menaruh curiga, karena pekerjaan Rahma sebagai petugas koperasi sering membuatnya keluar rumah untuk menagih uang ke nasabah.
Sekitar pukul 17.30 WIB, warga sekitar masih melihat Rahma mencuci sepeda motor di tepi Sungai Batang Muar, tepatnya di kawasan TPI Desa Pulau Makmur.
Salah satu saksi mata, Hendrianto (30) mengatakan, saat itu dirinya sedang seperti biasa mencari udang sungai.
"Saat isya itu saya masih mencari udang, lihat motor, namun hanya motor saja yang terlihat," ujar Hendrianto kepada Tribun Bengkulu, Sabtu (5/4/2025).
Baca juga: Warga Heboh Bocah Bawa Pulang Benda dari Pantai Ternyata Bernilai Miliaran, Fathan: Saya Ambil
Hendrianto mengaku tak menaruh curiga dan sempat berpindah lokasi untuk mencari udang di tempat lain.
Sekitar pukul 23.00 WIB, ia kembali ke sekitar lokasi motor korban.
Saat turun ke tepi sungai, ia melihat sejumlah barang milik Rahma tergeletak di sekitar motor.
"Saat turun ke tepi sungai, saya melihat helm, sandal, dan jaket milik korban," kata Hendrianto.
Dirinya yang mengetahui motor tersebut milik Rahma, langsung melaporkan kepada kakaknya.
"Kalau motor itu tahu milik Rahma, langsung melapor ke kakak tadi, kakak tadi langsung jemput ayah korban," beber Hendrianto.
Ia menambahkan, bersama warga lain dan polisi, pencarian langsung dilakukan di sekitar sungai.
"Warga ikut mencari di sekitar sungai dengan sampan dan lampu senter, tadi ada juga yang menyelam untuk mencari korban," pungkas Hendrianto.
Kapolsek Ipuh, Iptu M Setya Yuli, pun mengkonfirmasi ditemukannya Rahma oleh seorang nelayan.
"Sekitar pukul 02.30 WIB, korban ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di muara sungai Batang Muar di Desa Pasar Ipuh," ungkap Setya.
Setya mengatakan, nelayan tersebut mendengar adanyan teriakan minta tolong dari muara Desa Pasar Ipuh.
Nelayan yang mendengar teriakan minta tolong akhirnya mencari sumber suara tersebut.
Saksi melihat korban sudah terbaring lemas di samping batu dan kayu.
"Saksi langsung mencari sumber teriakan tersebut, saksi melihat korban sudah terbaring lemas di samping batu dan kayu di Muara Pasar Ipuh," tutur Setya.
Setelah mendapati korban terbaring lemas, saksi langsung melaporkannya ke tim SAR gabungan dan Polsek Ipuh.
Kemudian Tim SAR gabungan dan personel Polsek Ipuh langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban langsung dibawa ke Puskesmas Ipuh.
"Korban langsung di bawa ke Puskesmas Ipuh, untuk dilakukan perawatan medis," tutup Setya.
Baca juga: Saepudin Mau Wudu Curiga Air Bau Bangkai, Syok saat Lihat Isi Sumur Masjid: Sangat Menyengat
Sementara saat dihubungi Tribun Bengkulu, Koordinator Pos SAR Mukomuko, Veldi Yuni Setiawan, juga mengungkap hal serupa.
Pencarian korban dilakukan sejak Sabtu 5 April 2025 hingga Rabu 9 April 2025.
Pada pencarian di hari Rabu ini korban ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.
"Korban ditemukan 500 meter dari lokasi di sekitar muara," kata Veldi, Rabu (9/4/2025).
Veldi menjelaskan, korban ditemukan pertama kali oleh nelayan.
Dengan kondisi korban dalam keadaan sehat dengan posisi terendam setegah badan di dalam air dan baju robek.
Korban langsung dibawa ke Puskesma Ipuh, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, selanjutnya korban dibawa ke rumahnya.
"Korban ditemukan dalam keadaan sehat, tak ada luka-luka, posisi korban terendam setegah badan di dalam air dan bajunya robek," jelas Veldi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com