Berita Viral

3 Keanehan Skripsi Jokowi Versi Roy Suryo, ‘Cetakan Tidak Pada Zaman’, Mau Ijazah Asli Diperlihatkan

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SKRIPSI JOKOWI - Roy Suryo telah melihat skripsi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, di tengah-tengah polemik keaslian ijazah. Menurut sang pakar telematika, ada tiga kejanggalan pada skripsi Jokowi itu.

TRIBUNJATIM.COM - Roy Suryo memaparkan keanehan dari skripsi Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.

Tak hanya satu, ahli telematika itu menyebutkan tiga poin kejanggalan.

Hal tersebut diungkap Roy saat audensi bersama pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (15/4/2025).

Diketahui, pertemuan itu merupakan bagian dari massa aks Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di Fakultas Kehutanan UGM.

Di saat bersamaan, Roy Suryo berharap bisa diperlihatkan ijazah asli Jokowi.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Alasan Rismon Hasiholan Yakin Ijazah Jokowi Palsu, Tudingan Ahli Forensik Viral Lagi, UGM Bereaksi

Tujuan dari aksi tersebut adalah menuntut klarifikasi mengenai keaslian ijazah Jokowi.

Adapun sejumlah perwakilan massa termasuk Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia, melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM. 

Dalam audiensi ini, Roy Suryo memaparkan, UGM sempat memperlihatkan skripsi Jokowi.

Namun, ia memaparkan bahwa terdapat sejumlah kejanggalan dalam karya tulis mantan Wali Kota Solo tersebut.

Roy Suryo sempat memeriksa skripsi Jokowi.

Setelahnya, ia mencatat adanya perbedaan ketikan antara bagian-bagian tertentu dari karya ilmiah Jokowi itu.

"Akhirnya ditunjukkan skripsinya. Yang jelas skripsinya Jokowi itu memang ada perbedaan ketikan, antara ketikan batang tubuh yang diketik dengan mesin tik biasa, dan di depan itu dengan cetakan yang tidak pada zamannya," jelas Roy Suryo.

Baca juga: Menteri Prabowo Masih Sebut Jokowi Bos, Istana Bantah Isu Matahari Kembar: Jangan Dibumbui

Ia juga menyoroti tidak adanya lembar pengesahan dari dosen penguji pada skripsi tersebut, meskipun nama-nama dosen penguji disebutkan.

"Meskipun dosen pengujinya bisa disebutkan tadi oleh kawan-kawannya, tapi faktanya tidak ada," tegasnya.

ISU IJAZAH PALSU JOKOWI - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kembali diterpa tudingan ijazah palsu. (Twitter, Canva via Sripoku.com)

Selain skripsi, pertemuan juga membahas lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh Jokowi.

Namun, Roy Suryo mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat melihat ijazah asli Presiden Jokowi karena dokumen tersebut tidak disimpan di kampus. 

Menurutnya, ijazah asli Jokowi kemungkinan akan dilihat oleh pihak massa yang bertolak ke Solo.

"Memang kita tidak bisa melihat ijazah asli, karena memang ijazah asli tidak disimpan di kampus. Ijazah asli InsyaAllah besok akan dilihat oleh teman-teman yang bergerak ke Solo," jelasnya.

Roy Suryo menambahkan bahwa ia tidak akan ikut ke Solo untuk melihat ijazah tersebut karena harus kembali ke Jakarta.

Baca juga: Fakta-fakta Jokowi Digugat Pemuda Solo, Gegara Gagal Penuhi Janji 2019 Lalu, Keluarga Jadi Sorotan

"Saya memang tidak bergerak ke Solo besok, karena saya harus pulang ke Jakarta. Tapi moga-moga besok dapat diperlihatkan," tuturnya.

Audiensi Sempat Tegang

Roy Suryo menjelaskan, pertemuan dengan pihak Rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM ini tidak dihadiri oleh tim inti TPUA, seperti Eggi Sudjana dan rekan-rekannya, karena mereka mengalami kendala di perjalanan. 

"Sayang memang pertemuan ini tidak bisa dihadiri oleh tim inti karena rombongan ada kendala di jalan," ujar Roy Suryo, seusai audiensi.

Dalam audiensi yang berlangsung singkat, hanya tiga perwakilan yang diperbolehkan masuk, dan sempat terjadi ketegangan.

Baca juga: Isi Pertemuan Didit Prabowo dengan Jokowi di Solo, Terbongkar Durasinya Cuma 30 Menit, Presiden Diam

"Sempat timbul eskalasi yang agak sempat meninggi, ini terus terang saja hampir saja kami walk out, karena agak meninggi. Meningginya ya karena ada sahut-sahutan debat, tapi enggak apa-apa, itu biasa," ungkap Roy Suryo. 

Memang, salah satu fokus utama pertemuan ini adalah permintaan pihak TPUA untuk melihat skripsi Presiden Jokowi. 

Roy Suryo menjelaskan bahwa mereka merujuk pada Undang-Undang No 14 Tahun 2008 yang memungkinkan publik mengakses karya ilmiah.

"Undang-undang itu membolehkan setiap orang untuk melihat skripsi karya orang lain, itu nggak boleh dilarang. Akhirnya tadi ditunjukkan," tuturnya.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunBogor.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkini