Ida mengaku pernah mengalami kecelakaan serius saat tampil di Lampung.
Akan tetapi, Ida tidak segera dilarikan ke rumah sakit dan kini Ida terpaksa menggunakan kursi roda.
“Saya mengalami jatuh dari ketinggian saat show di Lampung. Setelah jatuh, saya tidak langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap Ida.
“Setelah pinggang saya mulai bengkak, barulah saya dibawa ke Jakarta dan dioperasi,” tambahnya.
Tuntut Keadilan
Kuasa hukum para korban, Muhammad Soleh, berharap pemerintah segera membentuk tim pencari fakta untuk mengusut tuntas dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap para pemain sirkus.
Soleh meyakini masih banyak pemain sirkus yang mengalami nasib serupa dan masih berada di lingkungan Taman Safari Indonesia.
“Sekarang, para korban harus didengar, dan masih banyak korban yang masih ada di Taman Safari. Itu harus diungkap. Mereka pasti punya orang tua, baik yang masih hidup ataupun sudah tidak,” kata Soleh.
Ia juga menyayangkan sikap pihak Taman Safari Indonesia yang menurutnya belum menunjukkan iktikad baik atau pengakuan atas dugaan pelanggaran HAM yang terjadi selama bertahun-tahun.
“Sampai saat ini, Taman Safari Indonesia tidak mengakui kesalahan, seolah tidak ada pelanggaran dan kekejaman yang dilakukan. Menurut saya, ini jelas perlu ada keadilan,” kata Soleh.
Langkah Kementerian HAM
Soal pengakuan eks pemain sirkus OCI, Mugiyanto mengatakan, Kementerian HAM akan memanggil Taman Safari Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Pemanggilan akan dilakukan untuk mencegah praktik kekerasa, intimidasi, dan eksploitasi terhadap pemain sirkus tidak terjadi lagi.
“Dan, itu harus cepat. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ke depan kita sudah bisa lakukan,” ujar Mugiyanto dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Di sisi lain, Kementerian HAM juga akan menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Komisi Nasional (Komnas) HAM.