Kemudian, Armuji menyarankan, kepada pemilik toko untuk memaksimalkan pekerja lain yang tidak menuaikan salat Jumat. Karena, tempat tersebut memiliki sekitar 30 karyawan.
"Katanya kalau enggak (digilir) enggak ada yang jaga. Saya bilang, karyawannya di sini itu siapa saja kan ada perempuannya, terus ada agama lain yang enggak salat, enggak boleh digilir itu," ujarnya.
Baca juga: Kekejian Jan Hwa Diana Sekap Pegawai Lembur 3 Hari, Pintu Pabrik Dikunci dari Luar, Armuji Kaget
Akan tetapi, pengusaha India tersebut sempat mengelak sudah membangun musolah di atas tokonya.
Sedangkan, Armuji memberikan pengertian, salat Jumat harus dilakukan di masjid.
"Soalnya kan ada yang khutbah, ceramah, jamaah, enggak boleh sendiri-sendiri," jelasnya.
"(Katanya pengusahanya) Oh begitu ya pak? (Respon Armuji) ya iya, ojok (jangan) diulangi lagi ya. Enggak jauh (masjidnya), itu Basuki Rahmat kan depannya ada masjid," tambahnya.
Selanjutnya, kata Armuji, ada masalah gaji yang tidak sesuai dengan UMR, namun jam kerja sampai 12 jam.
Selain itu, karyawan juga tidak semua mendapatkan BPJS dari toko tersebut.
"Meskipun yang lembur juga begitu, enggak boleh kerja sampai 12 jam itu. Kalau mau (berlakukan) lembur tanya orangnya (karyawan) mau apa enggak, nanti gajinya ya beda," tutupnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com