Berita Viral

RT Cemas Kelurahan Tolak Lakukan Fogging Padahal Warga Kritis karena DBD, Prioritaskan Wilayah Lain

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS DBD - Foto ilustrasi untuk berita kelurahan tolak permintaan fogging dari Ketua RT RT 06/RW 16, Penjaringan, Jakarta Utara, yang cemas warganya kritis karena terkena demam berdarah dengue (DBD) .

TRIBUNJATIM.COM - Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat Ketua RT 06/RW 16, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahmad cemas.

Pasalnya, permintaan fogging yang ia ajukan ditolak oleh pihak kelurahan.

Padahal warganya kini ada yang kritis karena terserang DPD.

Alasan pihak kelurahan pun terungkap.

"Sudah minta untuk dilakukan fogging, namun mereka masih belum bisa untuk melakukan fogging di wilayah kami," ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025).

Menurut Ahmad, kelurahan menunda permintaan tersebut karena memberikan prioritas kepada wilayah lain yang juga mengalami kasus DBD, termasuk wilayah dengan korban meninggal dunia.

Sebagai langkah alternatif, Ahmad memutuskan untuk melakukan fogging secara mandiri.

"Untuk itu saya berencana lakukan fogging mandiri saja," tegasnya.

Dua warga yang terkena DBD adalah seorang pelajar SMP berjenis kelamin perempuan dan seorang pria yang baru saja lulus SMA.

Keduanya saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Adapun kondisi pelajar SMP masih kritis dan dirawat di ruang ICU.

"Yang perempuan yang masih pelajar SMP masih di ruang ICU, kondisi kesehatannya masih turun naik dan belum bisa ditengok, kalau yang pria sedang perawatan," beber Ahmad, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah Meningkat di Surabaya, Dosen Unair Ingatkan Cara Pencegahannya

Meskipun belum mengetahui dengan pasti di mana keduanya terinfeksi DBD, apakah di lingkungan rumah atau tempat lain, Ahmad menegaskan pentingnya melakukan fogging untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Ia khawatir jika tindakan fogging tidak segera dilakukan, jumlah korban DBD di RT-nya akan semakin meningkat.

Diberitakan sebelumnya, dua warga di Jalan Bandengan Utara RT 06, RW 16, Penjaringan, Jakarta Utara, terkonfirmasi positif terkena Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 06, Ahmad Kamal (60).

"Iya, ada dua orang warga saya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit Duta Indah daerah Teluk Gong karena positif DBD," terang Ahmad saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025).

Ahmad berujar, salah satu warganya yang terkena DBD adalah seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMP, sedangkan yang satunya lagi adalah seorang pria yang baru lulus SMA.

Ahmad menjelaskan, mulanya pelajar SMP tersebut yang dirawat karena DBD.

Namun, sekitar dua hari kemudian, pria yang baru lulus SMA itu juga harus dirawat karena DBD.

Baca juga: Dinkes Kediri Pastikan Tidak Ada KLB Demam Berdarah, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Sampai saat ini, Ahmad belum bisa memastikan apakah keduanya terkena DBD di lingkungan rumah atau justru di tempat lain.

Di sisi lain, kondisi pelajar SMP yang dirawat tengah kritis dan berada di ruang ICU.

"Yang perempuan, yang masih pelajar SMP masih di ruang ICU, kondisi kesehatannya masih turun naik dan belum bisa ditengokin, kalau yang pria sedang perawatan," beber Ahmad.

Ahmad telah melaporkan kasus DBD ini ke pihak kelurahan dan meminta agar dilakukan tindakan pengasapan atau fogging di lingkungan RT-nya. Baca juga: Ada 524 Kasus DBD di Jakarta Timur Januari-April 2025

"Sudah minta untuk dilakukan fogging, namun mereka masih belum bisa untuk melakukan fogging di wilayah kita dengan alasan ingin memfokuskan dahulu di wilayah lain di kecamatan Penjaringan yang terkena kasus serupa, bahkan sampai korbannya meninggal. Untuk itu saya berencana lakukan fogging mandiri saja," ucap Ahmad.

Berita Terkait DBD Lainnya

Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra (Gus Barra) gerak cepat memimpin langsung kegiatan fogging guna mencegah melonjaknya kasus demam berdarah dengue (DBD).

Sasaran fogging yang ditinjau langsung oleh Bupati Mojokerto, Gus Barra yakni di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Senin (14/4/2025).

Bupati Gus Barra mengatakan, kegiatan fogging ini adalah tindak lanjut dari keluhan masyarakat terkait semakin meningkatnya kasus DBD di wilayah tersebut.

"Saya mendapat laporan banyak warga yang terkena DBD dan minta wilayahnya difogging. Yang sekarang kita langsung lakukan fogging," ucap Gus Barra, Senin.

Ia mengungkapkan, masyarakat hendaknya lebih waspada terhadap ancaman DBD yang merupakan penyakit akibat virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang aktif di pagi dan sore hari.

Sedangkan, fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa sehingga warga diharapkan melakukan tindakan pencegahan.

"Sekarang lagi musimnya DBD, masyarakat harus berhati-hati, terutama untuk potensi-potensi yang mengakibatkan terjadinya jentik aedes aegypti," ungkap Gus Barra.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr Agus Dwi Cahyono menjelaskan, puncak kasus DBD terjadi pada Februari 2025.

"Kasus DBD pada Januari 13 kasus, dan meningkat sebanyak 34 pada Februari 34. Sampai saat ini total 51 kasus DBD," pungkasnya.

Ia menyebut, lonjakan kasus DBD  karena faktor cuaca diduga memicu genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti, yang bersarang di air yang jernih.

Sedangan, total sebanyak 226 kasus DBD sepanjang tahun 2024 dengan tren kejadian didominasi saat awal tahun.

Lonjakan kasus DBD paling banyak yaitu, 66 kasus di bulan Februari dan 48 kasus DBD pada Maret tahun lalu. 

"Tren kenaikan DBD pada tahun lalu perlu kita waspadai, terutama tiga bulan nanti April 2025," tandasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini