Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dinkes Kediri Pastikan Tidak Ada KLB Demam Berdarah, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri memastikan bahwa hingga Februari 2025 tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah di wilayahnya. 

Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Isya Anshori
MEMBERIKAN KETERANGAN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Khotib saat dikonfirmasi terkait kasus demam berdarah Jumat (7/2/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri memastikan bahwa hingga Februari 2025 tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah di wilayahnya. 

Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada, mengingat daerah ini masih tergolong endemis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.  

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Khotib saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa jumlah kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Kediri saat ini tercatat 40 kasus sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 42 kasus. 

"Sejak Januari hingga Februari 2025 ini, tidak ada KLB Demam Berdarah di Kabupaten Kediri. Namun, daerah ini masih tergolong endemis, baik di wilayah dataran rendah maupun dataran tinggi," jelas dr. Ahmad Khotib, Jumat (7/2/2025).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan program fogging di daerah yang terdeteksi kasus DB. 

Baca juga: Pasien Demam Berdarah di RS Ponorogo Alami Tren Kenaikan, Kang Giri Sampaikan Pesan Penting

Selain fogging, Dinkes Kabupaten Kediri terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menguras bak mandi, membersihkan genangan air, serta membuang sampah pada tempatnya. 

Jika ditemukan kasus DB, pihaknya akan melakukan fogging fokus di sekitar 100 rumah dari lokasi penderita untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.  

dr. Khatib menambahkan berdasarkan data tahun 2024, Kabupaten Kediri mencatat 542 kasus demam berdarah dengan 5 korban jiwa. Dengan berbagai upaya pencegahan yang dilakukan, diharapkan jumlah kasus di tahun 2025 bisa semakin menurun, dan tidak ada lagi korban meninggal dunia.  

"Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi mendukung perkembangbiakan nyamuk, kami minta masyarakat tetap waspada dan aktif melakukan upaya pencegahan agar demam berdarah tidak semakin meluas di wilayah Kabupaten Kediri," ungkapnya. 

Salah satu contohnya adalah di Desa Wonojoyo di mana masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Selain mengandalkan fogging, pemerintah desa setempat juga mengoptimalkan peran Kader Jumantik untuk memantau keberadaan jentik nyamuk di lingkungan warga. 

"Kami berterima kasih karena di wilayah kami sudah dilakukan fogging beberapa waktu lalu. Saat itu, ada warga yang terkena demam berdarah, dan untungnya, langkah pencegahan cepat dilakukan," ucap Saryo salah satu warga setempat. 

Baca juga: Kasus DBD di Jember Tebus 115 Selama Januari, Satu Pasien Meninggal Dunia

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved