"Pelaku juga merasa emosi kepada ibu korban karena ia berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku," ujar Nirwan, dikutip dari Tribun Sultra.
Setelah cekcok terjadi, pelaku langsung mendatangi PC, bayi laki-laki itu yang juga merupakan keponakannya.
Saat itu bayi tersebut sedang digendong oleh om nya yang lain.
Nirwan mengungkapkan setelah itu PD ingin memperlihatkan kepada PA bahwa dirinya akan membanting korban sesuai dengan ancamannya saat cekcok lewat sambungan telepon.
Hanya saja sebelum membanting bayi tersebut, PD terlebih dahulu menyiapkan ponsel untuk merekam aksinya, lalu mengirimkan video tersebut kepada PA.
"Kemudian Ibu korban meneruskan rekaman tersebut ke teman-temannya di Kota Kendari," ujar Nirwan.
Positif Konsumsi Sabu
Nirwan mengungkapkan PD juga terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu ketika dilakukan tes urine.
Dia menuturkan pelaku mengonsumsi sabu pada akhir pekan lalu.
“Pada hari Sabtu, 19 April 2025, pelaku telah mengonsumsi narkotika jenis sabu,” katanya.
Tak cuma sabu, PD juga terbukti mengonsumsi enam butir obat batuk secara bersamaan.
“Setelah pelaku dilakukan tes urine di RS Bhayangkara ditemukan hasil methamphetamine positif, amphetamine positif,” jelasnya.
Sempat Dilarikan ke RS, Kini Korban Dirawat Nenek
Setelah dibanting, korban sempat dilarikan dan dirawat di RS Bhayangkara Kendari.
Pamin Yanmeddokpol RS Bhayangkara Kendari, Ipda Rudi Usman, mengatakan saat ini kondisi korban sudah sehat.
"Kondisi bayi sehat," jelasnya singkat, Selasa.
Kini, korban pun telah dipulangkan dan dirawat oleh neneknya. Hal itu disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Kendari, Ipda Haridin.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya