"Enggak bu, jelas tuh bu, Ibu Fifi ya (bilang di chat grup WhatsApp), 'Saya prihatin dengan tempat duduk ini. Ingin terbaik buat siswanya tapi untuk merawatnya susah. Ini ke mana penyangga mejanya cuma ada sebelah, entah harus bagaimana menasihatinya'. Berarti ibu ingin menasihatinya (murid) kan?" tanya Hasbi.
"Iya," jawab Fifi.
"(Chat Fifi di grup) 'Suruh mengganti enggak mau'. Tuh ibu tuh, tulisan ibu tuh," kata Hasbi.
"Iya benar," akui Fifi.
"Kenapa? Artinya ibu menyuruh mereka mengganti, kenapa?" tanya Hasbi lagi.
"Ya buat efek jera pak, biar anaknya enggak nakal-nakal," jawab Fifi.
"Atuh tinggal dikasih pelurusan, dididik dengan cara yang baik. Mereka kan kelas 4 SD bu," pinta Hasbi.
"Saya udah ke kelas sudah sering menasihati. Tapi kenapa enggak ke sekolah ininya (orang tua murid)," kata Fifi tak mau kalah.
"Yang seharusnya datang pihak sekolah kepada orang tua murid, baik-baik. Sehingga tidak perlu ditulis di grup kelas 4 fase B. Itu sama saja ibu mempermalukan dia."
"Memang saya akui, mungkin si anak dia melakukan kesalahan, saya juga zaman sekolah naik ke meja, kursi," ungkap Hasbi menunjuk-nunjuk Fifi.
Sementara Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Hadi Mulyadi mengatakan, peristiwa tersebut karena salah paham.
"Karena kepala sekolah mengimbau saja awalnya," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com