“Biasa saja, hanya menjaga pola makan sehat dan tetap rutin beraktivitas ringan.”
Sebagai seorang petani kebun, ia kini lebih fokus pada persiapan keberangkatannya ke tanah suci Mekah.
Menjelang keberangkatan, Rahman dan istrinya telah mempersiapkan segala kebutuhan.
Mulai dari suntik vaksin, manasik haji, hingga melunasi biaya perjalanan haji dan menyiapkan pakaian perlengkapan haji.
“Semua persiapan termasuk vaksin sudah, keperluan juga sudah dapat dan tinggal tunggu tanggal keberangkatannya, Insya Allah,” tambah Rahman.
Rahman dan istrinya tergabung dalam kloter 11 dan dijadwalkan berangkat ke tanah suci Mekah pada tanggal 7 Mei mendatang melalui embarkasi Hasanuddin Makassar.
Baca juga: Omzetnya Rp 20 Juta Sehari, Haji Endang Ancam BBWS Jika Jembatannya Dibongkar, Pikirkan 40 Karyawan
Kisah yang sama, seorang tukang pijat berangkat haji viral di media sosial.
Untuk bisa mewujudkan impiannya itu, sang tukang pijat menabung selama 6 tahun hasil dari mendapatkan pesanan pijatan dari pelanggan.
Adapun tukang pijat naik haji tersebut adalah Siti Khopsah.
Siti merupakan warga Candirejo, Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kebahagiaan terpancar dari wajah Siti yang akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya untuk naik haji.
Siti menceritakan bahwa profesi tukang pijat telah diwariskan dalam keluarganya.
"Saya memang turunan tukang pijat, simbah saya tukang pijat, ibu tukang pijat. Saya, adik saya, anak saya, semua (tukang pijat)," ungkapnya saat ditemui di rumah mertuanya pada Jumat (2/5/2025), dikutip dari Kompas.com.
Kemampuan memijat yang dimiliki Siti diperoleh dari nenek dan orangtuanya.
Ia memijat khusus untuk anak-anak dan perempuan, melayani keluhan mulai dari kelelahan, urat, hingga terkilir.