Berita Viral

Atlet Makan Ayam Tiren Imbas Kekurangan Dana dari Pemerintah, Kini Dapat Sumbangan dari Dermawan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKAN AYAM TIREN - Atlet binaraga Kabupaten Malang menunjukkan ayam tiren (bangkai ayam), Minggu (4/5/2025). Mereka terpaksa makan bangkai karena minimnya pendanaan dari pemerintah.

TRIBUNJATIM.COM - Kasus atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang makan ayam tiren (mati kemarin), tengah jadi sorotan.

Rupanya, para binaragawan ini terpaksa mengkonsumsi ayam tiren karena kekurangan dana.

Padahal para atlet ini harus bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX.

Baca juga: Pantas Sekolah Ini Minta Program MBG Dihentikan pada Tahun Ajaran Baru, Wakasek: Mengganggu Kegiatan

Sebelumnya, viral beredar video yang memperlihatkan atlet binaraga makan ayam tiren.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua pria yang diduga atlet binaraga.

Salah satu pria dengan badan kekar memegang ayam yang sudah mati.

"Ayam tiren," ucap pria tersebut menunjukkan ayam mati ke kamera.

Setelah itu, ia dan rekannya membersihkan bagian dalam ayam dan memotongnya.

Dilansir dari Warta Kota, dua atlet dalam video disebut merupakan binaragawan di Kabupaten Malang.

Para atlet ini disiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 yang akan digelar pada 29 Juni 2025.

Sebanyak 12 atlet akan ikut dan merupakan binaragawan berprestasi yang sudah dua kali meraih gelar juara umum.

Saat dikonfirmasi, pelatih Indra Khusnul membenarkan jika orang dalam video adalah atletnya.

"Iya, Mas, memang begitu," tutur Indra, kepada Surya Malang, Minggu (4/5/2025).

"Gimana lagi, wong selama ini belum ada bantuan anggaran. Kami cuma dijanji-janjikan saja oleh Dispora," tambahnya.

Atlet binaraga Kabupaten Malang menunjukkan ayam tiren (bangkai ayam), Minggu (4/5/2025). Oleh karena minimnya pendanaan, atlet binaraga terpaksa makan ayam tiren demi mencukupi kebutuhan nutrisi jelang Porprov Jatim 2025. (Surya Malang)

Indra menambahkan jika setiap atlet membutuhkan biaya sekitar Rp6,5 juta per bulan.

Biaya ini digunakan untuk makan Rp100 ribu per hari, suplemen Rp3 juta per orang per bulan, dan multivitamin Rp2 juta per orang setiap 10 minggu.

"Namun, selama ini sebisanya sendiri, karena belum ada bantuan. Padahal, atlet kami itu masih pelajar semua, mulai SMP, SMA dan kuliah," tuturnya.

Para atlet ini pun terpaksa membeli ayam tiren di peternakan.

Rata-rata mereka membeli sebanyak tiga karung ayam tiren dan dimasak sendiri.

Mereka memilih dahulu ayam yang belum berbau, lalu diambil bagian dada untuk direbus.

"Mereka beli sendiri, dengan mencari ke lokasi peternakan ayam, lalu dimasak sendiri."

"Itu karena mereka saking semangatnya, agar bisa juara, demi nama baik tanah kelahirannya (Kabupaten Malang)," kata Indra.

Baca juga: Jeritan Nasabah Dana Rp 8,5 M di BUKP Tak Bisa Dicairkan, Terlilit Utang Imbas Tabungan Tertahan

Kondisi terkini, para atlet binaraga Kabupaten Malang selama dua hari terakhir, akhirnya sudah tidak memakan ayam tiren lagi.

Sebab ada seorang dermawan yang membantu memberikan ayam segar sekaligus telur untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Ketua Pengcab PBFI (Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia) Kabupaten Malang, Indra Khusnul mengatakan, seorang dermawan membantu 15 ekor ayam segar dan 2 krat telor ayam.

"Lumayan lah bisa dikonsumsi 12 atlet binaraga kami," kata Inda melalui sambungan telepon, Rabu (7/5/2025).

Indra menyebut, setiap ekor ayam akan diambil bagian dadanya saja, kemudian direbus, lalu diblender sebelum dikonsumsi oleh para atlet.

"Jumlah atlet kami ada 12 orang. Masing-masing harus mengkonsumsi protein hewani dari daging ayam itu setidaknya 1 kilogram per hari. Belum lagi beras merah, buah, suplemen, dan vitamin," jelas saja.

Wajar saja jika anggaran yang dibutuhkan atlet binaraga memang besar.

Khusnul mengatakan, anggaran yang dibutuhkan masing-masing atlet setidaknya Rp6 juta-Rp7 juta per bulan.

"Oleh karena itu, kebutuhan binaragawan ini memang banyak. Makanya saya bilang kalau berbicara kebutuhan anggaran atlet binaraga ini memang tidak terhingga," tegasnya.

Ia belum tahu bantuan 15 ekor ayam dan 2 krat telur ini bisa memenuhi kebutuhan atlet binaraga sampai kapan.

Ketua Pengcab PBFI (Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia) Kabupaten Malang, Indra Khusnul (KOMPAS.com/IMRON HAKIKI)

Setelah adanya video viral, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M Hidayat, ikut menanggapi.

Ia mengaku terkejut karena dirinya sudah mencairkan dana yang dibutuhkan.

"Lho, sudah tahu itu ayam tiren kok dimakan. Seingatku, Minggu kemarin, kalau enggak salah apa hari Rabu atau Kamis (1/5/2025), anggarannya sudah cair kok," ujar Hidayat pada Selasa (6/5/2025). 

"Coba, dicek. Itu usulan dari Cabor lewat KONI, lalu kami transfer ke by name, by addres, atau ke atletnya masing-masing," lanjut Hidayat.

Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah mengatakan jika pencairan dana tidak bisa langsung begitu saja dan harus melalui tahapan.

"Proses pencairan anggaran pemerintah nggak bisa sakdek saknyet (langsung cair.red), harus ada prosesnya. Sehingga sedikit lambat," jelasnya.

Setelah video viral dan dilakukan audiensi, dana untuk para atlet sudah cair.

Namun anggaran yang cair tidak bisa 100 persen saat itu juga.

Karena masih ada beberapa rekening yang memerlukan aktivasi.

"Alhamdulillah hari ini sudah cair semua. Sehingga nanti binaraga dan atlet lain kita sudah bisa tercukupi," tandasnya.

Berita Terkini