Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Perempuan bernama Senima, meneteskan air mata bahagia saat menyaksikan rumah reyotnya di Dusun Curahlembu Desa Plalangan Kecamatan Kalisat Jember Jawa Timur dibongkar untuk direnovasi, Jumat (9/5/2025).
Mengingat selam 25 tahun hidup di di rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut, baru kali ini bisa dilakukan renovasi.
Rumah Perempuan umur 49 tahun tersebut, akan direhab oleh tentara dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124.
Perempuan yang tinggal di kawasan Jember Utara ini, memperoleh bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di program TMMD ini.
Terlihat, warga dan TNI bersama warga merobohkan bangunan yang terbuat dari anyaman bambu, untuk mengawali bedah rumah .
Kekompakan warga dan tentara tersebut semakin solid ketika mereka bekerja sama menurunkan genteng bangunan rumah milik penerima manfaat.
"Saya sudah 25 tahun meningggali rumah gedek ini, bersama dua putra saya, dan bapaknya. Tapi bapaknya sudah meninggal dunia," ujar Senima.
Baca juga: 24 Tahun Tak Pernah Direhab, Musala di Bondowoso Diperbaiki Jelang Ramadan Lewat Program TMMD 123
Menurutnya, setiap kali hujan lebat di kawasan Jember Utara, tempat tinggalnya selalu bocor dan itu berlangsung puluhan tahun.
"Mau merenovasi tidak ada uang. Karena anak masih sekolah, jadi biaya mereka harus didahulukan," kata Senima.
Selain itu, dia mengaku hanya bekerja sebagai tukang ngasak padi, ketika masa musim panen raya. Sehingga pendapatannya tidak cukup untuk memperbaiki rumah.
"Kadang jadi pekerja panggilan di gudang tembakau, pendapatannya pun tidak nentu, kadang Rp 40 ribu kadang Rp 50 ribu," kata Senima.
Senima ingat betul, momen rumahnya bocor saat hujan di malam hari. Kata dia, hal tersebut sampai membuatnya susah tidur.
Baca juga: Meriahkan Pembukaan TMMD di Jember, JFC Tampil Memukau dengan Kostum Bertema Musik
"Karena harus cari ember, dan bak untuk mewadahi air hujan yang bocor itu," paparnya.
Dia mengatakan selama 25 tahun tinggal di bawah rumah yang terbuat dari bambu itu, hanya sekali saja dilakukan renovasi.
"Adanya bantuan rehab rumah ini, tentunya sangat senang dan bersyukur sudah ada bantuan," paparnya.
Dia berharap bantuan TNI yang merehab rumah berukuran 5x5 meter tersebut, keluarganya bisa berteduh dengan nyaman.
"Dan bisa nyaman untuk ditempati, supaya anak-anak lebih senang," ulas Senima.
Senima mengatakan, selama puluhan tahun hidup di rumah tidak layak huni, belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Gak pernah dapat, cuma dulu pernah dapat bantuan pendidikan untuk anak bungsu saya, berupa PIP. Tapi sekarang anaknya lulus, jadi tidak ada lagi bantuan," ungkapnya.
Sebatas informasi, TNI memperbaiki 30 unit rumah tidak layak huni milik 30 Kepala Keluarga (KK) di Desa Plalangan Kecamatan Kalisat Jember dalam program TMMD tahun ini.
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Arm Indra Andriansyah mengatakan, kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat gotong royong untuk membangun desa.
"Antara TNI/Polri bersama masyarakat dan stakeholder lainnya, bekerja sama mensukseskan TMMD ini," tanggapnya.
Andri mengatakan, ada 150 personel tentara yang diterjunkan untuk melaksanakan TMMD di Jember Utara ini.
"Kegiatan dilakukan sejak 6 Mei 2025 hingga 4 Juni 2025. Jadi 4 Juni 2025 seluruh kegiatan TMMD kami tutup," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menambahkan, TMMD adalah langkah kongkrit TNI membangun Bumi Pandalungan.
"Jember memiliki masalah kemiskinan yang sangat besar. Sementara kemiskinan paling banyak ada di desa," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait ini mengatakan, beberapa kegiatan yang dilakukan dalam TMMD ini meliputi, perbaikan jalan dan renovasi rumah tidak layak huni.
"Hal ini menandakan TNI bersama Polri pastinya, berada di garda terdepan untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Jember," urainya.