Menjelajah Gunung Wilis via Botoputih Trenggalek, Jalur Pendakian Baru dengan Pesona Alam Asri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANDAKI - Pendakian Gunung Wilis via Botoputih, Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dibuka, Senin (12/5/2025). Puncak Gunung Wilis via Botoputih mempunyai ketinggian 1.520 meter diatas permukaan laut (MDPL) yang dibuka oleh Komunitas Prajurit Rimba.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Jalur pendakian gunung di Kabupaten Trenggalek semakin bervariasi. Setelah Jalur pendakian ke puncak Gunung Sengunglung di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko dibuka, kini pendakian Gunung Wilis dibuka.

Pendakian Gunung Wilis di Kabupaten Trenggalek dibuka melalui Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan.

Jalur pendakian yang dibuka oleh Komunitas Prajurit Rimba dan warga setempat ini menyajikan keindahan alam pegunungan dengan suasana asri dan udara bersih nan sejuk pegunungan.

Perjalanan menuju ketinggian 1.520 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini cocok bagi wisatawan, dan pendaki pemula karena rute yang relatif landai.

Jalur pendakian Gunung Wilis, memiliki lima pos pendakian, dengan estimasi waktu tempuh sekitar empat jam. 

Baca juga: Memperihatinkan, Kopi Arabika Kobra di Gunung Wilis Tulungagung Hanya Tersisa 100 Pohon

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto mengatakan jalur pendakian Gunung Wilis via Botoputih adalah potensi wisata alam baru di Bumi Menak Sopal, Kecamatan Bendungan.

"Kami sangat mengapresiasi dibukanya jalur baru Gunung Wilis lewat Botoputih, Kecamatan Bendungan. Ini potensi yang bisa dikembangkan masyarakat," kata Sunyoto, Senin (12/5/2025).

Selain menyuguhkan keindahan alam, pendakian Gunung Wilis berpotensi mendorong perekonomian lokal melalui pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi.

Baca juga: Jelajahi Keindahan Alam Madiun, Ratusan Offroader Jajal Rintangan Terjal Lereng Gunung Wilis

Namun lebih dari itu, Sunyoto tetap mengingatkan menjaga kelestarian jalur pendakian harus tetap diutamakan.

Apalagi di sepanjang jalur pendakian ditemukan berbagai jenis tanaman liar, satwa, serta peninggalan budaya yang memperkaya pengalaman berwisata. 

Kekayaan alam dan budaya tersebut menurut Sunyoto, perlu dijaga dengan penuh tanggung jawab.

"Tidak rugi bagi para pecinta pendakian untuk datang ke sini. Apalagi ada teman-teman Prajurit Rimba Trenggalek yang sudah berpengalaman membuka jalur pendakian," pungkasnya

Berita Terkini