"Tapi kalau saya kan waktunya luang, sambil nunggu diaspal sama pihak terkait, ya saya lakukan aktivitas ini, daripada enggak sama sekali ditambal," ujarnya.
Hasan lalu menceritakan masa kecilnya yang penuh perjuangan.
Ayahnya meninggal dunia, dan ibunya menjadi TKW di luar negeri sejak ia kecil hingga pulang pada tahun 2022.
Ia pernah berdagang telur di Jakarta setelah lulus SD sebelum kembali sekolah karena termotivasi melihat anak-anak SMP.
"Diurus oleh keluarga dari Ibu, kemudian sempat tidak ingin melanjutkan ke SMP."
"Lulus SD merantau ke Jakarta Selatan dagang telur, kemudian melihat bubaran anak SMP, akhirnya pengin sekolah ke SMP," katanya.
Semasa SMP hingga SMK, ia berdagang berbagai barang, mulai dari pulsa hingga sayuran.
Ia juga sempat tinggal di panti asuhan.
"Masuk di Panti Asuhan Yatim Baraya di Rancamanyar," ujarnya.
Baca juga: Demi Cita-cita Anak Jadi Manajer, Mak Rasi Bantu Masak Hajatan Orang untuk Bisa Makan: Nanti Dikasih
Hasan sudah tiga tahun bekerja sebagai driver ojol, dan tetap mengenakan jaket ojol saat menambal jalan sebagai bentuk identitasnya.
"Kenapa pakai jaket ojol? Karena memang ini identitas saya, keseharian saya, tempat saya cari nafkah," ujarnya.
"Kalau ngojol sudah tiga tahun, karena sekarang susah cari kerja. Sempat kerja di tempat lain."
"Lulus sekolah juga sudah ngojol, terus kerja habis kontrak kerja, ya ngojol lagi. Sekarang fokus di ojol," sambungnya.
Hasan mengaku tidak berniat viral dan menyatakan dirinya hanya ingin bermanfaat.
Ia bahkan kerap berjualan jas hujan seharga Rp5.000 selain menarik penumpang.
"Memang hobi ngonten dan lainnya, tapi enggak berharap viral atau apa. Malah enggak banyak yang tahu."
"Kalau kegiatan selain ngojol dan ngaspal, sering dagang jas hujan dijual Rp5.000," katanya.
Meski aktivitasnya kini dikenal luas, Hasan tetap menjaga niatnya agar tidak sombong.
Ia bahkan punya mimpi besar di masa depan.
"Ke depan pengin bikin perusahaan aspal sendiri, itu karena saya lihat daerah Baleendah yang jalannya bolong gede, biar manfaatnya bisa terasa lebih besar."
"Paling tidak saya punya perusahaan bahan-bahan untuk perbaiki jalan," pungkas Hasan.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya diĀ Googlenews TribunJatim.com