Mendengar pernyataan tersebut, massa aksi mulai bergerak kembali menuju ke Kantor Gubernur Jatim.
Tiga kendaraan komando massa yang dimodifikasi penuh dengan peralatan sound system pengeras suara mulai berjalan perlahan.
Terpantau di lokasi, sekitar pukul 11.30 WIB, sempat terjadi sedikit ketegangan, dan aksi saling dorong, sebelum rombongan massa aksi mulai kembali bergerak ke lokasi selanjutnya.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Humas Frontal Jawa Timur, Samuel Grandi, mengungkapkan, dalam aksi tersebut, diperkirakan ribuan driver ojol akan mematikan aplikasi secara massal.
Sekitar 6.000 driver online, baik roda dua maupun roda empat, akan berkumpul di depan Mall Cito Bundaran Waru perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, mulai pukul 08.00 WIB.
Aksi unjuk rasa ini akan menyasar sejumlah lokasi strategis di Surabaya, seperti Gedung Grahadi, Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, serta sejumlah kantor aplikator lainnya di Surabaya.
Frontal Jatim telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya aktivitas publik akibat unjuk rasa dan offbid massal ini.
Samuel menyampaikan, dalam demo Frontal Level 7 kali ini, akan ada lima tuntutan yang diajukan kepada stakeholder terkait, termasuk kenaikan tarif transportasi online.
Lima tuntutan itu adalah:
1) Mutlak turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen.
2) Naikkan tarif pengantaran penumpang.
3) Segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang.
4) Tentukan tarif bersih yang diterima mitra.
5) Mendesak pemerintah segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama aksi demo berlangsung akan mengganggu jalannya aktivitas dan lalu lintas masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya,” kata Samuel saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (19/5/2025).