Berita Viral

Nasib Siswa Minum Pembersih Lantai karena Depresi Gagal Lanjut Sekolah, Dedi Mulyadi Tanggung Biaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUBERNUR BERTINDAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) menanggung biaya Pendidikan siswa di Cirebon yang minum pembersih lantai karena depresi gagal lanjutkan sekolah akibat tak ada biaya, Selasa (10/6/2025).
GUBERNUR BERTINDAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) menanggung biaya Pendidikan siswa di Cirebon yang minum pembersih lantai karena depresi gagal lanjutkan sekolah akibat tak ada biaya, Selasa (10/6/2025).

MMH dikenal sebagai anak berprestasi yang pandai berpidato dalam Bahasa Inggris saat menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di salah satu Pondok Pesantren di Kota Cirebon.

MMH lulus pada 2024 dan sempat bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, sebelum terpaksa berhenti akibat masalah keuangan.

Ayah MMH, yang bekerja sebagai buruh, merasa tidak dapat berbuat banyak.

Ibu korban telah berpisah beberapa waktu lalu.

Sehingga MMH kini hidup sebatang kara dan harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Faozan berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada MMH agar ia dapat melanjutkan pendidikan di sekolah menengah atas di Kota Cirebon.

"Saya sangat sedih melihat korban yang cerdas dan berprestasi terpaksa putus sekolah karena masalah biaya. Saya harap pemerintah memberikan solusi yang tepat agar MMH dapat kembali bersekolah," harapnya.

Baca juga: Kepala SMAN 9 Akhirnya Dipecat Dedi Mulyadi, Pemprov Langsung Audit, Ratusan Siswa Riang Gembira

Minum pembersih lantai

Sebelumnya, pada Jumat (6/6/2025) malam, MMH menenggak cairan pembersih lantai karena depresi akibat tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.

Faozan mengetahui kabar mengejutkan ini pada hari Sabtu (7/6/2025) saat ayah MMH menghubunginya untuk meminta bantuan hukum.

"Saya kaget, dia (bapak korban) menelpon saya, bilang anak minum racun. Saya langsung ke rumah sakit," kata Faozan.

Dari keterangan ayah korban, Faozan menyebutkan aksi tersebut dilakukan MMH di warung buah tempatnya bekerja sekitar pukul 23.30 WIB.

Setelah menenggak cairan berbahaya tersebut, MMH langsung menghubungi temannya karena tak kuasa menahan sakit.

Setiba di lokasi, rekan-rekannya panik melihat MMH yang sudah tak sadarkan diri dan segera meminta bantuan warga untuk membawanya ke rumah sakit.

MMH langsung ditangani di UGD dan sempat dirawat di ruang ICU sebelum akhirnya kembali sadarkan diri dan menjalani perawatan di ruang rawat.

Berita Terkini