Kota Madiun Target Bebas Sampah 2027, TPA Winongo Akan Disulap Jadi Gunung Wisata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEBAS SAMPAH - Wali Kota Madiun Maidi, didampingi Wakil Wali Kota F Bagus Panuntun, dan jajaran Pemkot Madiun, meninjau alat pengolah sampah di Bandung, Selasa (10/6/2025). Maidi targetkan Kota Madiun bebas sampah tahun 2027

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kota Madiun ditargetkan bebas sampah pada tahun 2027. Komitmen tersebut disampaikan Wali Kota Madiun Maidi, saat mengunjungi pabrik mesin pengolah sampah di Desa Gajahmekar, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Selasa (10/6/2025).

Maidi yang didampingi Wakil Wali Kota F Bagus Panuntun, juga meninjau mesin pengolah sampah yang telah digunakan di TPST Motah Bakul Agamis, Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon. 

Mantan Sekkota Madiun tersebut menilai, teknologi tersebut mengolah sampah organik dan anorganik melalui proses pirolisis dan pembakaran terkendali. 

“Hasil akhirnya berupa abu dan residu yang dapat dijadikan bahan baku paving block ramah lingkungan,” terangnya, Rabu (11/6/2025).

Maidi mengungkapkan, strategi Zero Waste tidak hanya bertumpu pada pengurangan sampah, tetapi juga mendorong kemandirian pengolahan sampah di tiap kecamatan. 

Tujuannya, lanjut Maidi, agar Kota Madiun tidak lagi tergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.

“Target bebas sampah sedang kami kejar dengan langkah nyata, bukan sekadar wacana,” ungkap Maidi.

Dengan kunjungan yang dilakukan, Maidi ingin mewujudkan salah satu rencana dalam mendukung program bebas sampah. Yakni mengubah wajah TPA Winongo, menjadi kawasan wisata edukatif berbasis lingkungan. 

“Tumpukan sampah pasif yang sebelumnya menjadi persoalan kini tengah disiapkan menjadi landmark kota bernama Gunung Wisata,” tuturnya.

“Kami ingin membuktikan bahwa bahkan tumpukan sampah bisa menjadi daya tarik wisata, asalkan dikelola dengan tepat,” imbuh Maidi. 

Menurutnya, konsep yang dikembangkan mencakup pemadatan dan pelapisan sampah, penanaman vegetasi hijau, serta pembangunan fasilitas umum seperti jalur pejalan kaki, lintasan off road, taman edukasi, hingga area santai untuk keluarga. 

“Gunung Wisata ini diharapkan menjadi ruang publik yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan kesadaran lingkungan,” paparnya.

Dirinya menyebut, program ini juga selaras dengan rencana desentralisasi pengolahan sampah melalui mesin pengolah mandiri di tingkat kecamatan. 

“Jika seluruh infrastruktur rampung sesuai jadwal, maka pada 2027 TPA Winongo akan dihentikan operasionalnya sebagai tempat penampungan sampah, dan resmi dibuka sebagai kawasan wisata hijau,” pungkasnya

Berita Terkini