Penumpukan sampah ini terjadi setelah pemutusan kontrak dengan PT Ella Pratama Perkasa, perusahaan yang sebelumnya mengangkut sampah di Pekanbaru.
Setelah sampah diangkut, muncul masalah baru.
Sampah-sampah tersebut dibuang sementara di kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pekanbaru.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Pekanbaru mengerahkan sejumlah armada untuk mengangkut sampah yang menumpuk.
Termasuk melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak, Kades Malah Asyik Nyawer Jutaan saat Dugem, Pamer Punya Rumah Banyak
Sementara itu, pemandangan memilukan terlihat di SDN Cempaka yang berlokasi di Jalan Permata No 12, Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Bagaimana tidak, para siswa di SDN Cempaka tersebut terpaksa duduk lesehan lantaran kondisi kursi dan meja sudah tidak layak pakai.
Kondisi ini dibenarkan Kepala Sekolah SDN Cempaka, Ujang Andriyadi.
Ia mengatakan, kondisi memprihatinkan tersebut sudah terjadi selama hampir setahun.
"Hampir 10 bulan, jumlah siswa ada 260, ruang kelas ada 7 dan rumbel 9. Yang tidak ada bangku kelas 4, 3," ujarnya, Selasa (10/6/2025), melansir TribunnewsBogor.com.
Ujang tak diam menyikapi persoalan murid sekolahnya yang terpaksa lesehan saat kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dia mengaku sempat mengajukan proporsal bantuan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
Ia mengaku sudah berupaya meminta bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
Yakni agar murid di sekolahnya bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman.
"Sudah ngajuin ke Disdik sudah dua kali, tapi belum datang kursi dan mejanya," tegasnya.