Berita Viral

Ingin Punya 1 Amalan Istiqomah, Pasutri Sedekah 650 Soto Setiap Selasa, Siapapun Boleh Makan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOTO GRATIS - Warga antre untuk mencicipi soto gratis di Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (17/6/2025). Pasutri pemilik warung Soto Ayam Silayur ini menggratiskan menu soto setiap Selasa sebagai bagian dari sedekah kepada warga.
SOTO GRATIS - Warga antre untuk mencicipi soto gratis di Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (17/6/2025). Pasutri pemilik warung Soto Ayam Silayur ini menggratiskan menu soto setiap Selasa sebagai bagian dari sedekah kepada warga.

TRIBUNJATIM.COM - Aksi pasangan suami istri sedekah 650 soto tiap Selasa viral di media sosial.

Soto tersebut bisa dimakan oleh siapapun.

Adapun sedekah itu dilakukan pasutri penjual soto sebagai amalan yang ingin dilakukannya secara istiqomah.

Sedekah setiap Selasa ini membuat warga berbondong-bondong ke warung soto yang berada di Kawasan Silayur tersebut.

Siapapun yang datang ke warungnya dan menikmati soto pada hari itu, akan dibebaskan dari biaya alias gratis.

Di tengah tantangan hidup dan persaingan bisnis kuliner, sepasang suami-istri (pasutri) penjual soto di kawasan Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang rela membagi penghasilannya untuk warga sekitar.

Baca juga: Suhandy Gemar Sedekah ke Panti Asuhan Muslim Meskipun Non Muslim, Pimpinan Panti: Sangat Bersyukur

Setiap Selasa, warung soto mereka menyediakan layanan soto gratis, lengkap dengan gorengan dan minuman untuk siapa saja tanpa syarat.

Hal ini menarik warga dan mereka rela antre untuk mencicipi soto gratis tersebut.

Pemilik Soto Ayam Silayur Semarang, Haritsah menjelaskan, inisiatif ini berawal dari keinginan sederhana untuk bersedekah secara istiqomah.

“Sebenarnya bukan nazar, tapi kami ingin punya satu amalan yang terus-menerus."

"Walaupun sedikit, tapi rutin,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (17/6/2025).

Awalnya, Haritsah mempertimbangkan pada Jumat seperti kebanyakan program 'Jumat Berkah'.

SOTO GRATIS - Warga antre untuk mencicipi soto gratis di Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (17/6/2025). Pasutri pemilik warung Soto Ayam Silayur ini menggratiskan menu soto setiap Selasa sebagai bagian dari sedekah kepada warga. (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Namun karena berbagai kesibukan dan keterbatasan tenaga, dia dan suami akhirnya memilih Selasa sebagai hari khusus untuk bersedekah.

“Selasa pertama masih sepi karena belum ada banner."

"Tapi Selasa pekan lalu langsung penuh."

"Bisa sampai 650 porsi soto habis dibagikan,” katanya.

Warung tersebut tidak membatasi siapa yang bisa makan gratis.

Dari ojek online, ibu rumah tangga, pegawai kantor, hingga mahasiswa, semuanya dilayani secara ramah dan setara. 

Baca juga: Rutin Sedekah Subuh, Ivan Gunawan Sediakan Makanan Gratis untuk Tetangga Tiap Hari: Bawa 10 Boleh

“Kami tidak pilih-pilih."

"Siapapun boleh makan."

"Yang penting datang dan mau,” ungkapnya.

Beberapa pengunjung yang datang menggunakan mobil sempat merasa sungkan.

Namun akhirnya diberitahu oleh tukang parkir bahwa makanan benar-benar gratis untuk siapa pun.

“Kami sengaja pasang banner, agar orang tahu ini bukan jebakan, tapi sedekah,” tambahnya.

Haritsah telah menekuni dunia kuliner sejak sebelum pandemi, mencoba berbagai usaha mulai dari nasi lemak hingga minuman coklat.

Namun usulan warga sekitar mengarahkannya ke soto dan usaha itu akhirnya terus berkembang hingga saat ini.

Baca juga: Uniknya Tradisi Sedekah Bumi di Tuban, Para Wanita Beri Makan Ikan dan Monyet Sebagai Wujud Syukur

Dia telah mencoba membuka usaha di berbagai tempat.

Namun baru kali ini merasa benar-benar bisa konsisten karena dilakoni sendiri bersama suami.

Saat hari biasa, omzet warungnya bisa fluktuatif, namun di akhir pekan bisa mencapai penjualan hingga Rp11 juta per hari.

Namun baginya, keberhasilan bukan sekadar soal uang.

“Kalau yang dicari hanya materi, pasti cepat lelah."

"Tapi kalau niatnya ibadah, rasanya beda,” ujarnya.

Program soto gratis ini akan terus dilanjutkan setiap Selasa mulai pukul 06.30 hingga pukul 13.00.

Selain soto, warga juga bisa menikmati gorengan dan minuman secara gratis. 

Baca juga: Pemulung Mbah Ahmad Rajin Sedekah Meski Berjuang karena Istri Sakit Kanker, Nyambi Jualan Agar-agar

Sementara itu, inilah kisah pengusaha skincare yang sukses di Indonesia.

Meski hartanya mencapai triliunan rupiah, ia tak pernah flexing atau pamer harta yang kerap ditemui di kalangan selebgram atau pejabat bak orang kaya baru.

Sosok pengusaha ini diperkirakan memiliki harta mencapai Rp24 triliun.

Hebatnya, ia rutin menyumbang di kampus almamaternya sebesar Rp52 miliar tiap tahun.

Ia adalah Nurhayati Subakat.

Nurhayati Subakat kerap dipuji sebagai pengusaha sukses yang bersahaja meski memiliki harta miliaran rupiah.

Ia adalah Founder dan Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan yang mengeluarkan kosmetik halal bermerek Wardah, termasuk juga merek Make Over, Kahf, dan OMG.

Nurhayati Subakat pernah masuk dalam 100 tokoh wanita paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Berawal dari latar belakang sebagai apoteker, Nurhayati memulai langkahnya sebagai pengusaha dengan penuh tekad dan idealisme.

Dengan dedikasi tinggi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar lokal, ia mendirikan Wardah pada 1995, merek kosmetik halal pertama di Indonesia.

Kini, di bawah payung ParagonCorp, perusahaan ini telah berkembang pesat dan mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Kesuksesan ParagonCorp bukan hanya tercermin dari popularitas produknya, tetapi juga dari pencapaian finansial luar biasa.

Kekayaan Nurhayati Subakat kini diperkirakan mencapai Rp24 triliun, menjadikannya salah satu wanita terkaya di Indonesia dan ikon wirausaha perempuan di Asia, dikutip dari Tribun Solo pada Kamis (12/6/2025).

Di balik kekayaannya, Nurhayati dikenal sebagai sosok dermawan sejati.

Setiap tahun, ia rutin menyumbangkan sekitar Rp52 miliar untuk Institut Teknologi Bandung (ITB), almamaternya.

Dana tersebut digunakan untuk pengembangan riset, pemberian beasiswa, dan pembangunan infrastruktur kampus.

Komitmen jangka panjang ini menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan dan masa depan generasi muda Indonesia.

Tak hanya itu, Nurhayati juga memiliki program sosial internal di perusahaannya.

Salah satu inisiatif yang sangat diapresiasi adalah kebiasaannya memberangkatkan umrah para karyawan yang telah lama mengabdi.

Pada 2018, majalah Forbes menobatkannya sebagai salah satu dari 25 Pebisnis Wanita Paling Berpengaruh di Asia.

Berita Terkini