Uniknya Tradisi Sedekah Bumi di Tuban, Para Wanita Beri Makan Ikan dan Monyet Sebagai Wujud Syukur
Sekitar ratusan wanita tampak memadati Pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (16/4/2025) pagi.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Sekitar ratusan wanita tampak memadati Pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (16/4/2025) pagi.
Mereka berbondong-bondong datang untuk mengikuti sedekah bumi, tradisi yang rutin dilaksanakan setahun sekali pada hari Rabu Pon.
Kegiatan ini, diikuti oleh warga dari lima desa di Kecamatan Semanding. Desa-desa yang mengikuti tradisi ini yaitu Desa Bektiharjo, Semanding, Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon dan Tegalagung.
Mereka menggelar sedekah bumi di Pemandian Bektiharjo, lantaran wujud syukur kepada Tuhan atas berkah sumber air yang melimpah.
Uniknya dalam tradisi sedekah bumi di Pemandian Bektiharjo, masyarakat tidak hanya membawa berkatan untuk didoakan saja.
Mereka turut membawa makanan khusus untuk diberikan kepada satwa yang ada disana.
Baca juga: Sedekah Bumi di Semampir Gresik, Warga Buat Miniatur Istana Garuda IKN dari Kacang Panjang
Makanan khusus yang disiapkan warga adalah, bungkusan nasi untuk diberikan kepada ikan penghuni kolam pemandian.
Serta, buah-buahan untuk diberikan kepada monyet yang ada di lingkungan pemandian.
Juru kunci pemandian Bektiharjo Hartono (72) mengatakan, tujuan dari sedekah bumi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya sumber mata air sekaligus untuk berbagi kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan.
“Tujuannya karena rasa syukur atas sumber air di Bektiharjo, serta berbagi kepada semua makhluk ciptaan Tuhan,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Hartono menambahkan, tradisi warisan nenek moyang ini sejak dahulu hanya diikuti oleh para wanita. Alasannya, karena pada pagi hari para laki-laki sudah disibukkan dengan pekerjaan.
Baca juga: Sedekah Bumi, Warga Kampung Ngesong Surabaya Gelar Pawai Tumpeng Raksasa hingga Ogoh-ogoh
“Dari dulu mayoritas diikuti wanita, karena yang pria sedang bekerja,” imbuhnya.
Salah satu warga Bektiharjo, Neli (25) mengatakan tradisi sedekah bumi ini, sudah diikuti sejak ia tinggal di Desa Bektiharjo.
“Sejak saya tinggal di Desa Bektiharjo, saya selalu mengikuti tradisi ini,” ujarnya.
Kemudian ia menceritakan, alasan mengapa ia turut memberi makan ikan dan monyet.
Alasannya, karena memberi makan satwa adalah bentuk menjaga kelestarian alam yang ada di Pemandian Bektiharjo. Untuk ikan, ia memberikan makanan berupa nasi, sedangkan monyet diberi buah-buahan.
“Untuk ikan kita kasih nasi agar tidak mencemari lingkungan, sedangkan monyet kita kasih buah-buahan,” pungkasnya
Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Satlantas Polres Tuban Fasilitasi Driver Ojol Perpanjang SIM |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Peningkatan PAD Tak Boleh Bebani Rakyat |
![]() |
---|
Universitas Jember Selidiki Kasus Asusila di Ruang UKM, Dua Mahasiswa Diperiksa |
![]() |
---|
Petani di Trenggalek Semringah Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2025 Bertambah |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Mahasiswa Universitas Jember Diduga Berbuat Asusila di UKM, Petugas Temukan Kondom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.