Seorang pemandu wisata mengaku dipalak hingga Rp 200 ribu.
Pemandu wisata bernama Ireno itu dipalak warga setempat di sebuah kali di Desa Borik pada Sabtu (17/5/2025), saat mengantar wisatawan.
Pemandu wisata asal Labuan Bajo itu mengungkapkan, kendaraan mereka ditahan oleh sejumlah warga di lokasi tersebut, di mana jembatan sudah dalam kondisi rusak.
"Mereka mau minta ke wisatawan. Saya langsung bayar. Demi kenyamanan tamu, saya langsung bayar," ungkap Ireno saat dikonfirmasi pada Senin (19/5/2025) siang.
Ireno menjelaskan bahwa kendaraan mereka diadang dengan kayu oleh warga.
"Mereka tidak kasih izin kalau tidak bayar. Mereka juga ancam kasih bongkar lagi batu yang sudah diatur supaya kendaraan bisa lewat di kali," tambahnya, melansir dari Kompas.com.
Ia mengungkapkan bahwa warga meminta uang antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000 untuk membebaskan kendaraan mereka.
Sebagai pelaku pariwisata, Ireno menyayangkan peristiwa tersebut, terutama karena terjadi di jalur menuju Wae Rebo yang sudah terkenal.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai mengatur perilaku oknum yang dapat merusak citra pariwisata daerah.
"Semoga ini ditindaklanjuti dan tidak boleh terjadi lagi ke depan," katanya.
Baca juga: Wisatawan Gagal Nikmati Sunrise, Ratusan Sopir Jip Bromo Geruduk Kantor TNBTS Imbas Sistem Tiket
Ireno juga menekankan pentingnya perbaikan akses jembatan yang menjadi lokasi pemalakan tersebut.
"Saya kira ini letak soalnya. Karena itu, jembatan di sana mesti segera diperbaiki," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Senin siang.
Pesan konfirmasi telah terkirim dan terlihat telah dibaca karena centang biru.
Sementara itu, sebelumnya viral seorang wisatawan kesal karena merasa tertipu saat masuk ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.