Uang tersebut lalu dikeringkan.
Setelah itu warga menunggu tiga hari untuk berjaga-jaga jika ada yang mengaku kehilangan uang.
Karena setelah beberapa hari tidak ada yang mencari, akhirnya uang tersebut digunakan untuk membeli jajanan saat “suronan”.
“Kebetulan ada suronan, jadi buat jajan warga kampung, buat beli es, bakso, jajanan,” kata dia.
Romdloni menambahkan, sejauh ini tidak ada orang yang mengaku kehilangan uang tersebut.
Bahkan hingga beberapa hari setelahnya masih ada anak-anak yang mencari sisa-sisa uang yang masih menyangkut di sungai.
Beberapa anak masih bisa menemukan beberapa ribu hingga beberapa belas ribu rupiah.
Perangkat Desa Prawoto, Wagimin mengatakan, kejadian semacam ini baru pertama kali.
Warga pun heboh hingga banyak yang mengambil video dan mengunggahnya di media sosial.
Berita ini pun menjadi viral.
“Sejauh ini tidak ada yang lapor kehilangan uang."
"Perkiraannya sih mungkin ada orangtua, nenek-nenek yang menyimpan uang sudah lama (di dalam plastik)."
"Mungkin orangnya sudah meninggal, lalu ketika keluarganya bersih-bersih rumah, uang yang terbungkus plastik itu ikut terbuang,” jelas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews